Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla usai melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dalam rangkaian acara Konferensi Asia Afrika (KAA), Kamis.
"Hubungan ekonomi Indonesia dengan Afrika Selatan masih rendah. Kami berusaha meningkatkannya diberbagai bidang, termasuk energi dan industri lainnya," kata Wapres JK, d Jakarta Convention Center.
Indonesia dan Afrika Selatan, kata Wapres JK, tidak hanya memiliki sejarah yang sama dalam perjuangan politik namun juga mempunyai sumber batu bara yang melimpah.
Salah satu pahlawan Afrika Selatan yaitu Syeikh Yusuf merupakan sosok yang dihormati di Indoensia begitu juga dengan kecintaan Mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela terhadap kebudayaan Indonesia. Sehingga, menurut Wapres, hal tersebut bisa semakin mempersatukan kedua negara serta meningkatkan hubungan dibidang ekonomi.
"Kami membicarakan hubungan bilateral baik hubungan ekonomi dan hubungan sosial lainnya. Banyak hal yang mempersatukan kita," ujar Wapres.
Pada kesempatan yang sama, Wapres Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan minatnya untuk membangun smelter serta pembangkit listrik di Indonesia.
"Indonesia dan Afrika Selatan sama-sama memiliki sumber batu bara yang melimpah. Kami juga berminat mengembangkan pembangkiy listrik, dan Indonesia sedang mencari sumber listrik baru. Apapun investasi yang akan kami bangun nanti, apabila ada perusahaan yang akan menindaklanjuti ini maka kami berharap bisa meningkatkan hubungan ekonomi kedua negara," jelas Ramaphosa.
Ia menambahkan pertemuan bilateral dengan Wapres JK juga membicarakan potensi kerja sama lainnya terkait ekonomi di Asia serta isu tentang pertahanan.
Ia juga berharap bahwa peringatan ke 60 tahun KAA dapat merekatkan hubungan negara-negara Asia Afrika untuk bersama-sama meningkatkan kualitas hidup.
"Sehingga orang-orang dari negara-negara Afrika dan Asia bisa menjalani hidup yang lebih baik lagi. Kita bersama-sama bersatu melawan kolonialisme," kata Ramaphosa.
Pewarta: Monalisa
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015