"Karakteristik utama dari musim transisi adalah berkurangnya kejadian hujan dibandingkan dengan puncak musim hujan seperti bulan Desember-Januari-Februari," kata Mulyono di Jakarta, Selasa.
Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan selama musim transisi potensi hujan intensitas cukup tinggi dapat terjadi di beberapa wilayah Indonesia karena pengaruh dinamika atmosfer yang signifikan baik dalam skala lokal maupun regional, tambah Mulyono.
Di beberapa wilayah Indonesia masih terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan petir yang dapat menyebabkan banjir dan longsor seperti terjadi di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan Lombok.
Terbentukannya siklon tropis di Samudera Hindia sebelah selatan Indonesia, siklon tropis Ikola yang terjadi awal bulan dan siklon tropis Quang akhir April, berdampak pada pembentukan kondisi cuaca signifikan di sekitar wilayah Indonesia terutama di bagian selatan khatulistiwa.
Pontensi hujan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang masih berpeluang terjadi di beberapa wilayah Indonesia bagian selatan, terutama siang hingga sore hari, karena Suhu Muka Laut yang cukup hangat berkisar antara 29,0 - 30,0 Celcius di perairan timur dan barat Sumatera, perairan utara Aceh, Laut Jawa bagian barat dan tengah, Laut Bali, Laut Sulawesi yang menyebabkan banyaknya suplai uap air dari Samudera Hindia.
Selain itu, perlambatan kecepatan angin di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah bagian barat juga berperan dalam menumbuhkan awan konvektif yang kuat di wilayah ini.
"Kami akan terus memberikan baik informasi cuaca yang berjadwal maupun yang seketika di seluruh Indonesia untuk antisipasi hal ini," kata Mulyono.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015