Pimpinan Pentagon itu juga mengatakan bahwa sanksi yang diberlakukan oleh negara-negara Eropa dan penurunan harga minyak adalah cara yang paling efektif untuk menekan Rusia atas perannya dalam konflik tersebut.
"Tampak jelas, jika kelompok separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur sedang melakukan persiapan untuk melakukan putaran baru aksi militer yang akan inkonsisten dengan kesepakatan Minsk," kata Carter kepada subkomite pertahanan Senat.
Sebuah gencatan senjata yang rapuh yang disepakati di Minsk pada bulan Februari telah menurunkan tingkat konflik kekerasan secara keseluruhan, tetapi bentrokan terus meletus di beberapa titik picu penting.
Pasukan pemerintah Ukraina dan pengamat telah memperingatkan bahwa pemberontak pro-Moskow tengah bersiap untuk memperluas kendali mereka ke pelabuhan utama Mariupol, kota terbesar terakhir yang dikendalikan oleh Ukraina di zona konflik.
Komandan NATO, Jenderal Philip Breedlove, mengatakan pekan lalu bahwa tindakan oleh Rusia dan kelompok separatis "konsisten" dengan "persiapan serangan lain."
Amerika Serikat telah memberikan radio, radar, kendaraan lapis baja dan pasokan non-mematikan lainnya untuk Kiev tapi sejauh ini tidak memberikan senjata kepada tentara pemerintah.
Tapi Carter mengatakan bahwa "jika ada sesuatu yang mempengaruhi perilaku Rusia
maka itu adalah kombinasi dari sanksi ekonomi dan jatuhnya harga minyak."
"Itu menghukum Rusia sekarang."
Dia menambahkan bahwa "dampak dari sanksi Eropa adalah yang paling penting, terutama karena mereka melakukan sebagian besar perdagangan dengan Rusia."
Carter menyampaikan hal itu saat pihak-pihak yang bertempur di Ukraina bertemu di Minsk untuk menopang kesepakatan gencatan senjata.
Perwakilan Ukraina, mantan presiden Leonid Kuchma, mengatakan setelah pertemuan itu bahwa pertemuan itu merupakan "langkah serius menuju resolusi politik" konflik tetapi mengatakan penembakan harus berhenti sepenuhnya, demikian AFP.
(Uu.G003)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015