"Kami kerahkan Basarnas, BPBD, Polairud, dan polisi dari Polsek Balikpapan Barat untuk mencari korban," kata Kepala Unit Penegakan Hukum Satuan Polisi Perairan Polres Balikpapan AKP Budiono di dermaga pangkalan elpiji PT Dian Yusva di Kampung Baru Ujung di muara Sungai Somber.
Hingga pukul 02.00 WIB, nakhoda Kamarlan Siahaan (62) belum ditemukan di perairan yang langsung terhubung dengan Teluk Balikpapan itu.
Sementara itu, anak buah Siahaan sebanyak enam orang ABK selamat dan dirawat di Puskesmas Kampung Baru, namun pencarian terus dilakukan.
Para anak buah kapal tersebut adalah Chip Jublin (32), Juru Mudi 1 Adrian (27) yang dibawa ke Puskesmas Kampung Baru, Juru Mudi II Muh. Zaenal (29) KKM Bustani (56), dan Siswanto dibawa ke Puskesmas Kampung Baru, serta Masinis 1 Mulyadi (45) dibawa ke Puskesmas Kampung Baru.
Kapal Daniel 8019 adalah kapal jenis LCT atau landing craft tank, kapal yang bisa masuk hingga ke sungai-sungai kecil, sehingga efektif digunakan mengantar pasokan elpiji ke kota-kota pedalaman.
Daniel 8019 baru saja selesai mengisi muatan di pangkalan elpiji PT Dian Yusva dan bersiap untuk berlayar ke Tarakan, Kalimantan Utara. Sekira 200 meter dari dermaga, kapal dicurigai menabrak bagian dasar Sungai Somber yang dangkal.
Nakhoda Siahaan memerintahkan kepada kamar mesin agar daya dorong kapal ditambah untuk melewati bagian sungai yang menjebak kapal tersebut.
"Jadi dipaksakan sama kaptennya, padahal kapal Kandas dI Gas biar bisa lolos tapi kapal malah terbalik," celetuk Agus saksi mata yang mengaku saat kejadian tengah beraktivitas di kawasan dermaga.
Pewarta: Novi Abdi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015