Kemendag kembangkan pasar untuk dorong ekspor

9 Mei 2015 19:13 WIB
Kemendag kembangkan pasar untuk dorong ekspor
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Partogi Pangaribuan (kemendag.go.id)
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perdagangan terus mengembangkan pasar tradisional dan juga pasar-pasar dari negara berkembang untuk mendorong kinerja ekspor, demi mencapai peningkatan ekspor tiga kali lipat pada tahun 2019.

"Kita sudah melakukan pengembangan pasar ke negara-negara tradisional, maupun emerging market (pasar yang berkembang cepat,red) ," kata Direktur Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Partogi Pangaribuan, baru-baru ini.

Partogi mengatakan, untuk membuka pasar dari negara-negara tersebut, Kementerian Perdagangan terus melakukan berbagai macam program promosi produk Indonesia seperti misi dagang, dan juga memperkuat peran atase perdagangan serta Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di luar negeri.

Menurut Partogi, untuk mencapai peningkatan ekspor tersebut perlu dukungan dari berbagai macam instansi terkait yang memiliki kewenangan, khususnya untuk membangun infrastruktur seperti pelabuhan yang mampu mendukung kinerja ekspor Indonesia supaya lebih lancar.

Perekonomian global memang mengalami penurunan, lanjut Partogi, namun paling tidak bisa dilihat bahwa industri dalam negeri meningkat meski ekspor mengalami penurunan. Untuk peningkatan ekspor kedepan, diperlukan langkah-langkah untuk membuka hambatan-hambatan di luar negeri.

"Ada hambatan dari luar negeri, kita sedang melakukan penyelesaian masalah yang ditujukan ke ekspor kita. Kemendag yakin (ekspor meningkat), namun harus didukung oleh kementerian lain," ujar Partogi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, kinerja ekspor Indonesia pada Maret 2015 mengalami kenaikan sebesar 12,63 persen menjadi 13,71 miliar dolar Amerika Serikat, sementara pada Februari lalu tercatat tekspor hanya 12,17 miliar dolar AS.

Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Maret 2015 mencapai 39,13 miliar dolar atau mengalami penurunan 11,67 persen dibanding periode yang sama tahun 2014 yang tercatat sebesar 44,3 miliar dolar.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015