• Beranda
  • Berita
  • Jalur selatan Lumajang-Malang ditutup akibat longsor

Jalur selatan Lumajang-Malang ditutup akibat longsor

11 Mei 2015 22:00 WIB
Lumajang (ANTARA News) - Jalur selatan di kawasan Piket Nol yang mengubungkan Kabupaten Lumajang-Malang, Jawa Timur, Senin malam, ditutup total akibat tanah longsor yang menerjang kawasan setempat.

"Longsor di kawasan Piket Nol terjadi sekitar pukul 19.00 WIB, tepatnya di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, sehingga akses jalan untuk sementara ditutup total," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Ribowo, di Lumajang.

Menurut dia, tanah longsor tersebut menutup badan jalan dengan panjang longsoran mencapai 5 meter dan lebarnya 3 meter, sehingga kendaraan tidak bisa melalui akses jalur selatan yang menghubungkan Lumajang-Malang.

"Petugas BPBD bersama TNI dan Polri, serta masyarakat setempat melakukan pembersihan, namun kegiatan tersebut akan dilanjutkan pada Selasa (12/5)," tuturnya.

Ia mengakui jalur selatan yang berada di lereng Gunung Semeru tersebut rawan longsor, bahkan pihak BPBD Lumajang mencatat belasan titik di kawasan tersebut rawan longsor.

"Sejumlah rambu-rambu juga sudah dipasang, sehingga pengguna jalan yang melintas di Piket Nol harus ekstra hati-hati untuk menghindari runtuhan longsor," katanya.

Selain rawan longsor, kata dia, jalur selatan lereng Gunung Semeru tersebut juga rawan pohon tumbang pada saat hujan deras yang disertai angin kencang.

"Kami sudah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memangkas sejumlah pohon yang rawan tumbang di jalur selatan tersebut," katanya.

Ia mengimbau warga berhati-hati saat melewati jalur Piket Nol pada saat hujan karena jalan licin, berlumpur, rawan pohon tumbang dan bukit tersebut rawan longsor berupa tanah atau bongkahan batu besar yang dapat menimbun badan jalan.

"Lebih baik warga tidak melewati kawasan Piket Nol selama hujan deras karena sangat berbahaya bagi pengguna jalan yang melewati jalur selatan Lumajang-Malang itu," ujarnya.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015