"Kami mendapat laporan dari keluarga kedua wisatawan itu yang sekarang berada di Jakarta. Mereka menelepon kemarin sore, minta bantuan pencarian keluarganya," kata Humas Badan SAR Nasional (Basarnas) Mataram Putu Cakra kepada Antara di Mataram, Jumat.
Basarnas menduga kedua wisatawan itu melakukan pendakian tanpa melalui prosedur resmi karena nama mereka tidak tercatat dalam buku tamu yang wajib diisi pendaki yang melalui pintu pendakian Sembalun di Lombok Timur dan jalur pendakian Senaru di Lombok Utara.
"Dua wisatawan itu juga diduga tidak memakai jasa porter dan guide (pemandu). Kalau mereka pakai jasa pemandu wisata, kemungkinan besar mereka tidak akan tersesat," ujarnya.
Cakra mengatakan petugas sedikit kesulitan dalam melakukan pencarian karena tidak tahu jalur pendakian yang mereka gunakan.
Basarnas Mataram sudah mengerahkan dua tim yang masing-masing beranggotakan 10 orang untuk melakukan pencarian dari pintu masuk jalur pendakian Sembalun dan jalur pendakian Senaru.
Anggota Basarnas Mataram juga sudah menyebar foto dan identitas kedua wisatawam asing tersebut ke para porter di pintu masuk jalur pendakian.
"Kami berharap para porter yang membantu pendakian memberikan informasi kepada Basarnas jika menemukan kedua wisatawan asing itu," katanya.
Pewarta: Awaludin
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015