Tangerang (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, meluncurkan program Sistem Informasi dan Jejaring Rujukan Meternal dan Neonatal atau "Sijari Emas" untuk mengantisipasi kematian ibu dan bayi saat melahirkan.Kami prihatin atas kejadian kematian bayi dan ibu ketika melahirkan tiap tahun terus meningkat,"
"Kami prihatin atas kejadian kematian bayi dan ibu ketika melahirkan tiap tahun terus meningkat," kata Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar di Tangerang, Jumat.
Dia mengatakan sesuai data tahun 2012 bahwa angka kematian ibu (AKI) saat melahirnya 359 setiap 100.000 kelahiran hidup.
Padahal tahun 2007 AKI di Kabupaten Tangerang sebanyak 228 setiap 100.000 kelahiran hidup yang tersebar pada 29 kecamatan.
Menurut dia, angka kematian bayi (AKB) menurun sebanyak 34 dari 100.000 kelahiran hidup.
Sedangkan jumlah kematian bayi di Provinsi Banten tahun 2013 sebanyak 1.683 dari 100.000 kelahiran.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Tangerang Naniek Isnaeni mengatakan banyak faktor penyebab kematian ibu dan bayi saat melahirkan.
Naniek menambahkan penyebab kematian diantaranya komplikasi dalam kehamilan, persalinan dan setelah melahirkan.
Namun komplikasi kehamilan tersebut utamanya adalah terjadi pendarahan, hipertensi serta infeksi.
Pihaknya telah mencanangkan gerakan penyelamatan untuk ibu dan bayi saat melahirkan tersebut pada beberapa rumah sakit dan Puskesmas.
Warga yang membutuhkan pertolongan menyangkut gerakan penyelamatan ibu dan bayi itu dapat menghubungi nomor ponsel 0812-9018-4444 yang siaga 24 jam.
Pewarta: Adityawarman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015