• Beranda
  • Berita
  • Andrinof mimpikan bus air menuju kawasan wisata Mandeh

Andrinof mimpikan bus air menuju kawasan wisata Mandeh

16 Mei 2015 06:42 WIB
Andrinof mimpikan bus air menuju kawasan wisata Mandeh
Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Padang (ANTARA News) - Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Andrinof Chaniago memimpikan adanya bus air yang dapat menjadi moda transportasi menarik menuju kawasan wisata Mandeh di Sumatra Barat.

"Kita boleh juga berimajinasi mengadakan atau membuka bus air dari kota Padang ke Pantai Carocok," katanya saat jamuan makan dan jumpa pers di Kantor Gubernuran Sumatera Barat di Padang, Jumat (15/5) malam.

Selain itu, ia juga berharap adanya perubahan pada moda transportasi jalur darat yang tidak begitu banyak liku-liku sehingga mempercepat wisatawan sampai ke kawasan Mandeh.

"Kalau badan jalan bisa tembus liku-liku pantai," ujarnya.

Ia mengatakan bus air akan menjadi daya tarik di mana pengunjung dapat berwisata menyusuri hutan mangrove lewat perairan.

"Kalau Padang makin rame bus air makin menarik dan ramah lingkungan dengan kapasitas 50-100 orang," tuturnya.

Ia mengatakan kawasan wisata Mandeh memiliki potensi yang besar untuk daya tarik wisata seperti kegiatan renang, penyelaman, wisata bawah laut dengan peninggalan kapal Belanda di dalam air serta wisata hutan bakau.

"Kalau dipromosikan dan meningkat daya tariknya yang bergetar itu seluruh wilayah di Sumatra Barat," tuturnya.

Ia mengatakan seluruh pihak tentunya berupaya untuk memanfaatkan peluang dalam mengembangkan objek wisata yang luas di pinggir laut secara optimal, tepat dan sesuai karakteristik budaya masyarakat setempat.

"Dari pihak provinsi, kabupaten, masyarakat dan juga tidak lupa para pelaku usaha harus juga memberikan respons positif atau responsif terhadap ide pengembangan ini," ujarnya.

Ia berharap kawasan wisata Mandeh akan mampu menarik wisatawan baik lokal dan mancanegara.

"Dengan potensinya yang luar biasa, kawasan ini cuma butuh dicolek, dipoles sedikit kemudian dipelihara," katanya.

Pewarta: Martha HS
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015