Letupan jiwa muda Chaseiro

31 Mei 2015 10:14 WIB
Letupan jiwa muda Chaseiro
Konser tunggal ketiga Chaseiro bertajuk "Semangat Jiwa Muda" di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (30/5/2015). (ANTARA News/ Nanien Yuniar )

Doakan kami tetap sehat dan panjang umur karena kami ingin tetap berkarya...

Jakarta (ANTARA News) - Di usia yang tidak lagi muda, grup musik Chaseiro yang naik daun pada akhir 70an dan awal 80an menyuguhkan penampilan prima dalam konser tunggal "Semangat Jiwa Muda" di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (30/5) malam. 

Nama Chaseiro diambil dari inisial nama depan tiap anggotanya, Candra Darusman (vokal, kibor, gitar), Helmie Indrakesuma (vokal), Aswin Sastrowardoyo (vokal, gitar), Edi Hudioro (flute), Irwan Indrakesuma (vokal), Rizali Indrakesuma (vokal, bas), dan Omen Norman Soni Sontani (vokal).

Meski tampil dalam formasi yang tidak lengkap, Chaseiro tetap disambut hangat oleh para penonton yang sebagian besar berusia paruh baya dalam pertunjukan yang berlangsung selama sekitar dua jam. 

Helmie telah berpulang ke sisi-Nya pada 2013, sementara Rizali harus absen karena dia masih bertugas di India sebagai Duta Besar Indonesia.

Candra, Aswin, Edi, Irwan dan Omen yang mengenakan setelan jas biru membuka konser tunggal ketiga Chaseiro dengan lagu "Ceria" dan menyambungnya dengan "Perangai Diri".

Sosok Rizali kemudian muncul dalam tayangan video mengantarkan Chaseiro membawakan lagu ciptaannya dua tahun silam berjudul "Tell Me" yang akan dinyanyikan oleh Aswin.

"Meski saya berada di tanah Hindustan, ruh saya senantiasa bersama Chaseiro," katanya.

Kemudian, Omen membawakan lagu "Dara". Dia berduet dengan Helmie, yang suaranya sempat diabadikan dalam rekaman di album terbaru. Permainan akordeon Riza Arshad menyegarkan lagu berirama bossanova itu.

"Kebersamaan bagi Chaseiro segala-galanya, ada waktu bertemu, ada waktu berpisah," kata Omen, mengenang mendiang Helmie, Uce Hariono (drum), Ade Hamzah (bass) yang telah tiada.

"Namun semangat bermusik kami masih terpatri dan kami ingin meneruskan semangat mereka."

Chaseiro juga ditemani para musisi muda yang memberi nuansa segar dalam konser "Semangat Jiwa Muda". 

Tohpati menampilkan kelihaiannya memetik gitar dengan gaya flamenco dalam "Dunia di Batas Senja" (DDS). 

DDS sebenarnya pernah muncul di album "Panggung Perak" milik Fariz RM, kemudian hadir dalam aransemen orkestra di album "3" pada 1980 yang dibawakan oleh Candra dan Helmie. 

DDS diaransemen ulang untuk album terbaru Chaseiro "Retro 2". Kali ini dibawakan duet Omen dan Irwan. Tohpati diajak serta sebagai bintang tamu dalam pembuatan lagu ini. Tohpati dan Chaseiro tidak pernah bertatap muka selama proses pembuatan. Mereka berkomunikasi lewat surel.

Tompi menemani Chaseiro membawakan lagu "Kulama Menanti" yang diciptakan Candra pada 1979 di Bern, Swiss. Lagu yang hadir dalam album kedua Chaseiro bertajuk "Bila" (1979) itu direkam ulang dalam "Retro 2" yang dirilis tahun lalu.

Sama seperti Tohpati, Tompi yang berkolaborasi dalam album baru Chaseiro, tidak pernah bertemu langsung dengan grup vokal kenamaan itu saat merekam "Kulama Menanti". Tompi diberi kesempatan terlebih dahulu merekam vokalnya agar dapat berkreasi sesuka hati, barulah Chaseiro mengisi bagian mereka.

Ucie Nurul berduet bersama Aswin dalam "Pagi Hari" yang mereka ciptakan tahun 2012. 

Dan sebagian penonton terdengar berteriak histeris saat finalis Indonesian Idol 2006 Teza Sumendra muncul membawakan "Siapa Bilang" dengan suara khasnya. 

Iwang Gumiwang memeriahkan suasana dengan aksi perkusinya yang enerjik sebelum tiba intro "Rio De Janeiro" ciptaan Guruh Soekarno Putra.

Usai membawakan "Semangat Jiwa Muda", "Nada2 G", "Waktu Kian Berarti", Omen mengatakan, "Selain faktor waktu, faktor usia juga menentukan," ucapnya yang disambut tawa penonton.

Seluruh bintang tamu lalu kembali ke panggung membawakan "Kemanusiaan" dan lagu "Pemuda" menjadi pamungkas pertunjukan.

Chaseiro pun pamit. Tapi penonton masih berdiri dan bertepuk tangan sembari berteriak meminta tambahan lagu.

Irwan lantas menyanyikan "Shy", menutup konser tunggal ketiga Chaseiro yang sekaligus menjadi ajang reuni bagi penonton yang kembali merasa muda mendengar lagu-lagu hit 70-80an.

"Kami tidak mengira sambutannya begitu hangat, kami memang berusaha sebaik mungkin untuk menghibur," kata Candra usai konser.

Chaseiro ingin terus memberi persembahan bagi dunia musik Indonesia selama mereka masih bersama.

"Doakan kami tetap sehat dan panjang umur karena kami ingin tetap berkarya," lanjut Omen.

Oleh N011
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015