• Beranda
  • Berita
  • Sanksi Rusia tetap hingga gencatan senjata Ukraina terwujud

Sanksi Rusia tetap hingga gencatan senjata Ukraina terwujud

8 Juni 2015 00:40 WIB
Sanksi Rusia tetap hingga gencatan senjata Ukraina terwujud
Ilustrasi. Presiden Amerika Serikat Barack Obama bertemu Kanselir Jerman Angela Merkel di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Senin (9/2), untuk membicarakan krisis di Ukraina. Para kepala negara Rusia, Ukraina, Jerman, dan Perancis sepakat untuk bertemu di Belarusia Rabu besok sebagai upaya untuk menegosiasikan kesepakatan perdamaian untuk Ukraina di tengah meningkatnya kekerasan di sana serta adanya tanda-tanda keretakan dalam konsensus transatlantik dalam menghadapi Vladimir Putin. (REUTERS/Kevin Lamarque)
Kastil Elmau, Jerman (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama dan Kanselir Jerman Angela Merkel, Minggu, mengatakan bahwa sanksi Barat terhadap Rusia harus tetap diberlakukan hingga kesepakatan gencatan senjata dengan Ukraina tercapai.

"Kedua pemimpin membahas krisis yang sedang berlangsung di Ukraina dan sepakat bahwa durasi sanksi tergantung tindakan Rusia untuk mengimplementasikan perjanjian Minks sekaligus penghormatan terhadap kedaulatan Ukraina," tulis Gedung Putih dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi G7 di Jerman, lapor AFP.

Obama dan Merkel mengadakan pembicaraan pribadi jelang KTT, di mana pihak AS sebelumnya telah mendesak para pemimpin G7 lain untuk menentang "agresi Rusia di Ukraina".

Pembicaraan damai terkait Ukraina kembali digelar di Minsk pada 6 Mei lalu, seiring terjadinya peningkatan konflik yang telah menewaskan lebih dari 6.400 orang sejak dimulai pada April 2014.

Negosiasi tersebut bertujuan untuk menegakkan kembali pelaksanaan kesepakatan damai sebelumnya pada bulan Februari, yang mengarah ke sebuah gencatan senjata yang sangat rapuh dan banyak pelanggaran, terutama di zona konflik timur.

Perjanjian Minsk, yang disepakati di bawah tekanan pemimpin Jerman dan Prancis, menyatakan bahwa semua kondisi, termasuk gencatan senjata penuh, penarikan semua senjata berat dan pemulihan perbatasan Ukraina dengan Rusia, harus dipenuhi hingga akhir 2015.

AS, Uni Eropa dan Jerman menyatakan kegelisahannya akibat munculnya kembali kekerasan di bagian timur Ukraina, dan pihak Washington telah memperingatkan bahwa perpanjangan sanksi akan diberikan kepada Rusia apabila krisis meningkat.

Beberapa diplomat, Jumat, mengatakan kepada AFP bahwa pertemuan para pemimpin Uni Eropa di Brussels bulan ini digelar untuk memperpanjang sanksi terhadap Rusia atas keterlibatannya dalam pertempuran di Ukraina hingga akhir 2015.

Sanksi tersebut, yang menargetkan sektor ekonomi Rusia seperti industri perbankan dan minyak, diberlakukan setelah tragedi penembakan Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17 di atas wilayah yang dikuasai pemberontak di bagian timur Ukraina pada Juli 2014 lalu.

Gedung Putih juga mengatakan bahwa Obama dan Merkel juga membahas tentang Kemitraan Perdagangan dan Investasi Trans Atlantic (TTIP) yang diusulkan "untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan lapangan pekerjaan di kedua sisi Atlantik" serta menekankan "pentingnya bekerja secara bersama untuk mempromosikan perjanjian iklim yang sukses tahun ini".

Para pemimpin dunia akan berkumpul dalam KTT PBB di Paris pada akhir tahun guna mewujudkan perjanjian baru yang bertujuan untuk memerangi pemanasan global.

Merkel berharap KTT G7, yang berlangsung hingga Senin, akan mampu memberikan momentum untuk membantu pencapaian persetujuan Paris.

(Uu.R031/T008)


Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015