Tim tenis putri Indonesia hanya mampu meraih satu kemenangan pada nomor tunggal putri pertama atas nama Jessy Rompies dari petenis putri Filipina Anna Clarice Patrimonio dengan skor 6-1, 6-2 dalam pertandingan selama satu jam delapan menit.
Namun pada pertandingan tunggal putri kedua, Lavinia Tananta dipaksa menyerah oleh Katharina dalam tiga set dengan skor 2-6, 6-4, 3-6 selama dua jam 35 menit.
Ganda putri Jessy Rompies/Ayu Damayanti yang diharapkan menentukan kemenangan tim putri Merah-Putih pun gagal menyabet kemenangan saat melawan Denise DY/Katharina Lehnert.
Jessy/Ayu kalah dari Denise/Katharina dalam dua set dengan skor 4-6, 6(6)-7 selama satu jam 44 menit.
"Tadi kami kurang beruntung. Permainan tim Filipina cukup ketat padahal saat melawan mereka di India kami menang," kata Ayu setelah pertandingan.
Ayu mengakui pada set kedua ganda putri Indonesia sempat memimpin perolehan skor tapi tersusul dan tidak dapat membalikkan dominasi Filipina.
"Tentu kami kecewa karena dari awal sudah ingin meraih medali perak minimal. Tapi, kami telah memberikan yang terbaik," ujar Ayu.
Pelatih tim tenis putri Indonesia Sri Oetaminingsih mengatakan kondisi Jessy tidak kelelahan meskipun harus bertanding dalam dua nomor sekaligus, tunggal dan ganda.
"Tadi dia sempat tegang saat bertanding sehingga otot-ototnya ketarik. Jessy/Ayu juga sempat kehilangan konsentrasi sehingga kehilangan lima poin berturut-turut pada set kedua," kata Sri.
Meskipun kalah pada nomor pertandingan tim, lanjut Sri, atlet-atlet tenis putri Indonesia akan tetap berjuang untuk meraih medali pada nomor tunggal, ganda putri, dan ganda campuran yang akan berlangsung mulai Rabu (10/6).
"Lavinia dan Aldila Sutjiadi akan bertanding pada nomor tunggal, Lavi/Ayu akan turun pada nomor ganda putri. Sedangkan pada nomor ganda campuran, Jessy akan berpasangan dengan Sunu Wahyu Trijati dan Ayu akan berpasangan dengan Aditya Sasongko," kata Sri Oetaminingsih.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015