"Ada beberapa perkara yang perlu diperhatikan. Pertama yakni peserta harus jujur," ujar Menteri Nasir dalam inspeksi mendadak pelaksanaan SBMPTN di Kampus IPB, Bogor, Selasa.
Dia juga meminta panitia lokal tidak mentolerir aksi perjokian dan langsung melapor jika kecurangan itu terjadi dalam seleksi masuk perguruan tinggi negeri.
"Kalau ada perjokian, kecurangan dan kebocoran soal mohon disampaikan kepada saya," kata Nasir.
Dia juga mengingatkan peserta supaya tidak mempercayai orang-orang yang mengaku bisa meloloskan mereka masuk ke perguruan tinggi negeri.
"Tidak ada yang bisa meloloskan, semua tergantung diri sendiri," tambah dia.
Seleksi masuk perguruan tinggi negeri dilakukan dalam tiga jalur yakni lewat Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dengan kuota 50 persen, SBMPTN dengan kuota 30 persen dan sisanya lewat ujian mandiri.
Rektor Institut Pertanian Bogor Herry Suhardianto mengatakan peserta SBMPTN di panitia lokal ada 14.000 orang sementara tempat yang tersedia ada 9.000 dari 36 program studi.
"Tidak ada standar kelulusan, yang diterima dari nilai yang paling tinggi," kata Herry.
Sebanyak 693.185 peserta SBMPTN mengikuti ujian di 74 panitia lokal di Tanah Air. Dari jumlah tersebut 90.686 di antaranya merupakan peserta program Bidikmisi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pewarta: Indriani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015