"Kita baru usul ke Presiden dengan Menteri BUMN, ini (bandara-bandara) yang rugi kasih ke saya saja daripada membebani BUMN dan tidak dikembangkan sesuai dengan harapan masyarakat, supaya lebih maju," kata Menteri Perhubungan Ignasius Jonan di Jakarta, Kamis.
Direktur Jenderal Pehubungan Udara Suprasetyo menjelaskan bandara-bandara yang merugi selanjutnya akan dikelola oleh Kementerian Perhubungan dengan skema badan layanan umum (BLU) supaya kondisinya membaik.
Dia mencontohkan bandara di wilayah Timur yang kondisinya jauh berbeda, yakni Bandara El Tari Kupang yang kondisinya memprihatinkan dan Bandara SIS AL Jufri Palu yang sudah hampir serupa bandara internasional.
"Bandara Kupang kan kasihan juga karena tidak dibangun. BUMN pasti akan melihat untung rugi. Kalau mau dibuka 24 jam karena rugi, jadi dia tidak dibuka 24 jam," tuturnya.
Suprasetyo tidak merinci bandara mana saja yang akan diambil alih pengelolaaanya namun ia menyebutkan bandara yang pengelolaannya perlu dibenahi antara lain Bandara El Tari Kupang, Bandara Silangit Sumatera Utara dan Bandara Supadio Pontianak.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara menyerahkan aset Bandara Haluoleo ke Kementerian Perhubungan agar pengelolaannya lebih baik.
Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam mengakui beban operasional pemeliharaan dan pengembangan bandara memberatkan anggaran pemerintah daerah.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015