Temuan studi yang dipublikasikan dalam Journal of Epidemiology itu mengemuka setelah para peneliti melakukan penelitian pada 120 ribu orang laki-laki dan perempuan di Belanda, berusia 55 hingga 69 tahun.
Mereka menemukan, kematian akibat berbagai berbagai penyakit seperti penyakit pernafasan, diabetes, kanker dan penyakit kardiovaskular, lebih rendah pada partisipan yang mengonsumsi kacang-kacangan dan kacang.
"Angka kematian yang rendah ditemukan pada mereka yang mengonsumsi 15 gram atau satu setengah genggam kacang dan kacang-kacangan per hari," kata ketua studi, Professor Piet van den Brandt.
Brandt mengatakan, asupan kacang-kacangan dan kacang melebihi 15 gram per hari tak berhubungan dengan pengurangan lebih banyak risiko kematian.
Kacang-kacangan dan kacang mengandung senyawa yang beragam seperti asam lemak tak jenuh, berbagai jenis vitamin, serat, antioksidan dan senyawa bioaktif lainnya. Semua senyawa ini berkontribusi menurunkan risiko kematian akibat berbagai penyakit.
Kendati begitu, selai kacang tak ditemukan memiliki efek positif ini. Selai kacang mengandung komponen tambahan seperti garam dan minyak sayur.
Selain itu juga mengandung asam lemak trans. Komponen ini (garam dan asam lemak trans) diketahui dapat menghambat efek perlindungan kacang. Demikian seperti dilansir Telegraph.
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015