Demikian disampaikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam acara pelepasan bus penyuluhan DBD dalam rangka Hari DBD se-ASEAN 2015 di Balai Kota DKI.
"Dengan adanya bantuan bus penyuluhan DBD keliling itu, diharapkan DKI Jakarta benar-benar terbebas dari penyakit DBD yang berbahaya," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin.
Menurut dia, peringatan Hari DBD se-ASEAN 2015 juga dimanfaatkan Pemprov DKI sebagai momentum untuk memberantas sarang-sarang nyamuk Aedes aegypti penyebab DBD.
"Pelepasan bus penyuluhan DBD keliling itu juga sekaligus dilakukan untuk menyukseskan program Jakarta Bebas DBD. Nantinya, bus yang berisi petugas juru Pemantau Jentik (jumantik) itu akan berkeliling di wilayah-wilayah di ibukota," katanya.
Lebih lanjut, dia menuturkan keberadaan bus penyuluhan DBD keliling tersebut sangat penting dan bermanfaat bagi masyarakat ibu kota, terutama bagi warga kalangan menengah keatas.
"Karena jentik nyamuk DBD justru banyak hidup di lingkungan air bersih yang berada di pemukiman elite (mewah). Oleh karena itu, dengan bus ini, warga di pemukiman elite itu akan kita berikan sosialisasi," katanya.
Pengoperasian bus penyuluhan DBD itu akan diawasi oleh para lurah di setiap wilayah. Selama kurun waktu empat bulan, bus akan berkeliling ke seluruh wilayah yang ada di Jakarta.
"Kita sudah memberikan instruksi kepada para lurah di seluruh wilayah supaya bertanggung jawab ketika bus itu mendatangi wilayahnya. Ini kita lakukan supaya Jakarta terbebas dari DBD," ujarnya.
Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015