Tentara Niger akui bunuh 15 anggota Boko Haram

25 Juni 2015 13:43 WIB
Niamey, Niger (ANTARA News) - Tentara Niger mengaku membunuh 15 anggota Boko Haram dalam serangan darat dan udara terhadap kelompok tersebut, kata Kementerian Pertahanan Niger itu, Rabu.

Tentara juga membebaskan 20 tawanan, kata Kolonel Moustapha Ledru, kepada radio pemerintah, dengan menambahkan, tentara juga menghancurkan satu kendaraan lapis baja, 26 sepeda motor dan dua tempat persembunyian makanan dan bahan bakar milik kelompok itu.

Ledru tidak menjelaskan apakah tentara Chad yang jumlahnya banyak di Niger, ikut ambil bagian dalam operasi tersebut dan juga tidak menjelaskan apakah kejadian itu berlangsung di Niger atau di sekitar Nigeria.

Tentara Nigeria, Chad, Niger, dan Kamerun yang telah lama bergabung untuk memerangi kelompok fanatik Islam Boko Haram selama beberapa bulan, berhasil mendesak kelompok itu untuk meninggalkan kota dan desa-desa yang mereka kuasai.

Pengumuman oleh kementerian itu dilakukan setelah ada seragan oleh Boko Haram di tenggara Niger pekan lalu dan menewaskan 38 korban warga sipil yang kebanyakan adalah perempuan dan anak-anak.

Serangan yang terjadi di Provinsi Deffa di dekat Nigeria, yang sebagian wilayahnya di timur laut dikuasai Boko Haram, adalah yang paling mematikan sejak kelompok itu melakukan serangan pada April dan menewaskan 74 korban.

Menteri Dalam Negeri Niger telah mengumumkan operasi darat dan udara seiring dengan langkah pasukan keamanan negara itu untuk menangkap dan menetralkan para penyerang.

Boko Haram yang telah berjuang untuk mendirikan negara Islam radikal di Nigeria Timur Laut sejak 2009, telah meningkatkan tindakan kekerasan dalam beberapa bulan terakhir.

Orang-orang bersenjata yang dicurigai sebagai anggota Boko Haram telah menembak mati 42 orang dalam serangan terpisah di Nigeria Timur Laut awal pekan ini.

Dua serangan bom bunuh diri juga dituding dilakukan oleh pengikut kelompok tersebut telah menyebabkan pembunuhan keji di N'Djamena, ibukota Chad bulan ini yang menewaskan 33 korban dan mencederai 100 orang lainnya.


Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015