"Selama ini, hasil produksi tanaman padi perHektare berkisar 7-8 ton gabah, sedangkan varietas padi yang dihasilkan lewat rekayasa teknologi nuklir bisa mencapai 10 ton gabah," ujarnya, di Kudus, usai buka bersama di Universiter Muria Kudus, Minggu.
Sementara hasil uji coba di Kabupaten Boyolali, lanjut dia, justru lebih tinggi karena per hektare tanaman padinya bisa menghasilkan 11 ton lebih.
Artinya, kata dia, hasil riset tanaman padi yang dilakukan BATAN sudah baik.
Varietas padi unggul, kata dia, sudah dikembangkan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan dikembangkan pula di Sumatera.
"Kami juga sudah bekerja sama dengan Kementerian Pertanian sehingga nantinya semua daerah bisa meningkatkan produktivitas tanaman padinya," ujarnya.
Nantinya, kata dia, daerah akan menangkarkan dulu, setelah berhasil baru disebarluaskan ke petani dalam bentuk pemberian bantuan bibit tanaman padi unggul.
Selain itu, lanjut dia, pengembangan juga dilakukan pada komoditas kedelai, khususnya kedelai hitam.
Dengan pemuliaan komoditas pertanian itu, diharapkan kedelai impor bisa dikurangi. Kedelai hitam selama ini untuk memasok perusahaan kecap. "Kedelai yang biasa digunakan pengusaha tahu dan tempe juga dikembangkan," ujarnya.
Hasil pemuliaan BATAN dalam menghasilkan varietas kedelai unggul, kata dia, hasil panenannya bisa mencapai 4 ton per hektare, dibanding sebelumnya berkisar 2,5-3 ton.
Nantinya, kata dia, daerah akan menangkarkan dulu, setelah berhasil baru disebarluaskan ke petani dalam bentuk pemberian bantuan bibit tanaman padi unggul.
Selain itu, lanjut dia, pengembangan juga dilakukan pada komoditas kedelai, khususnya kedelai hitam.
Dengan pemuliaan komoditas pertanian itu, diharapkan kedelai impor bisa dikurangi. Kedelai hitam selama ini untuk memasok perusahaan kecap. "Kedelai yang biasa digunakan pengusaha tahu dan tempe juga dikembangkan," ujarnya.
Hasil pemuliaan BATAN dalam menghasilkan varietas kedelai unggul, kata dia, hasil panenannya bisa mencapai 4 ton per hektare, dibanding sebelumnya berkisar 2,5-3 ton.
Pewarta: Akhmad Lathif
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015