"Manfaatkan benda yang ada di rumah," kata penata musik Dian HP saat acara Daycare PT Unilever Indonesia "Daddy & I, Together for a #brightFuture" di Jakarta, Selasa.
Saat di meja makan misalnya, ajak anak mengenal bunyi-bunyian dari dentingan gelas maupun piring yang diketuk dengan sendok.
Anak juga dapat mengenal nada-nada rendah melalui galon air mineral yang diketuk, lanjut dia.
Waktu mandi juga dapat menjadi ajang bermain musik. Ember yang dipukul pun dapat menjadi alat untuk mengenalkan bunyi-bunyian pada anak.
"Kreativitas sendiri bermusik bersama anak. Tidak sesulit yang dibayangkan," kata Dian yang juga membuat album untuk anak "Lagu untuk Ibu" ini.
Tanpa bantuan alat, tubuh pun dapat menjadi cara lain memperkenalkan musik kepada anak.
Sambil menyanyi dan bertepuk atau menggerakkan tangan, orang tua dapat memperkenalkan bagian tubuh melalui lagu.
Misalnya, kata dia, sambil menyanyikan lagu tentang pipi, orang tua dapat menyentuh pipi kanan dan kiri anak secara bergantian sesuai dengan liriknya.
Praktisi neurosains terapan Anne Gracia menjelaskan manusia sudah mendengarkan bunyi-bunyian sejak masih dalam kandungan, terutama detak jantung ibunya.
Mengenalkan musik pada anak sejak dini dapat membantu merangsang kecerdasan melalui respon yang diberikan, baik berupa ucapan maupun gerakan tubuh.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015