"Mereka akan dibiayai kuliahnya sampai selesai studi di sejumlah perguruan tinggi, terutama yang berbasis agama," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Dwi Yanto di Banyuwangi, Kamis.
Ia menjelaskan Banyuwangi Cerdas merupakan adalah program pemberian beasiswa dari pemerintah daerah setempat kepada anak muda berprestasi dengan pemberian bantuan biaya hingga level perguruan tinggi yang dimulai sejak 2011.
Menurut dia, seleksi beasiswa Banyuwangi Cerdas untuk jalur para penghafal Al Quran telah dilakukan selama bulan Ramadan ini. Seleksi untuk jalur siswa kurang mampu berprestasi juga dilakukan pada waktu bersamaan yang dipusatkan di aula Dinas Pendidikan.
Dia mengatakan, para penghafal Al Quran diberikan kuota khusus. Karena itu berapapun orang yang mendaftar akan diterima setelah melalui dites hafalan Al Quran dan mereka bisa membuktikan kemampuannya.
Untuk seleksi itu, kata Dwi Yanto, Dinas Pendidikan Banyuwangi melibatkan para ahli membaca Al Quran.
Sementara berdasarkan pendaftaran, ada lima penghafal Quran yang ikut serta program ini. Mereka dengan dukungan sekolahnya masing-masing mendaftarkan diri kepada Dinas Pendidikan.
"Ada satu pelajar yang hafal 30 juz. Menariknya, dia yang berasal dari Desa Jambewangi, Sempu, ini merupakan lulusan program paket C. Kemudian yang hafal 10 juz, lulusan MAN Banyuwangi. Satu orang yang hafal 7 juz adalah perempuan, lulusan SMA Sunan Ampel Bangorejo, sedangkan dua orang yang hafal 5 juz merupakan lulusan MA Unggulan Mambaul Huda," paparnya.
Menurut dia, kelima pelajar penghafal Al Quran itu sudah dinyatakan lolos seleksi.
Dwi Yanto berharap program ini akan memotivasi anak-anak yang saat ini tengah menjadi santri maupun sedang belajar menghafal Al Quran.
"Saya berharap ini bisa menyemangati mereka, bahwa bukan tidak mungkin mereka yang lulusan pondok bisa bersekolah di perguruan tinggi negeri," ujar Dwi Yanto.
Salah seorang peserta tes, Mohammad Sofi menyatakan rasa senangnya bisa terjaring program ini. "Program ini benar-benar berguna bagi orang tidak mampu seperti saya agar bisa pandai dan membantu keluarga saya keluar dari kemiskinan," tuturnya.
Lulusan MAN Banyuwangi ini berharap bisa menjalani kuliah sambil terus melanjutkan menghafal Al Quran. Sofi adalah satu di antara peserta tes yang hafal Al Quran. Pemuda yang tinggal di Kelurahan Penataban dan pernah mondok di Pondok Pesantren Al- Anwari Banyuwangi ini mampu menghafal 10 juz.
Sofi berkeinginan besar untuk memperbaiki hidupnya di kemudian hari dan membahagiakan ibunya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berharap program tersebut bisa meningkatkan kualitas SDM Banyuwangi. "Untuk program beasiswa bagi para pelajar penghafal Al Quran ini kami juga menanamkan nilai-nilai keislaman yang ramah," tambahnya.
Jika para penghafal Al Quran hanya dites hafalannya, berbeda dengan peserta jalur umum. Mereka harus menjalani serangkaian ujian, seperti tes tulis yang meliputi pengetahuan umum dan dasar, potensi akademik, dan wawancara. Hasilnya akan diumumkan pada 10 Juli mendatang.
Sejak diluncurkan pada 2011, program beasiswa Banyuwangi Cerdas telah menggelontorkan dana sekitar Rp7,5 miliar untuk membiayai lebih dari 500 anak muda Banyuwangi yang kuliah di berbagai perguruan tinggi, baik di dalam maupun luar Banyuwangi. Dana tersebut belum termasuk hibah untuk skripsi maupun penelitian yang diajukan oleh mahasiswa.
Pewarta: Masuki M Astro
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015