Pasokan air baku di Jakarta dipastikan aman

9 Juli 2015 14:44 WIB
Pasokan air baku di Jakarta dipastikan aman
Dua orang petugas melakukan uji kualitas air di laboratorium PT Aetra Air Jakarta. (ANTARA/Prasetyo Utomo)
Jakarta (ANTARA News) - Dua operator air bersih mitra Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jaya, yakni PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) dan PT Aetra Air Jakarta memastikan pasokan air baku untuk wilayah DKI Jakarta masih aman.

"Sampai hari ini, pasokan air baku yang dipasok dari Waduk Jatiluhur masih normal. Sehingga, tingkat produksi air masih normal untuk didistribusikan kepada pelanggan," kata Corporate Secretary PT Aetra Air Jakarta Pratama S Adi di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, hingga saat ini, pasokan air baku yang dialirkan dari Waduk Jatiluhur masih sebesar 9.000 liter per detik (lpd). Pengolahan air bersih itu pun dibagi menjadi dua, antara lain di Instalansi Pengolahan Air (IPA) Buaran yang mengolah air baku sebesar 5.000 lpd dan IPA Pulogadung sebesar 4.000 lpd.

"Oleh karena itu, kami berharap bisa terus mendapatkan pembagian air baku dari Jatiluhur sesuai dengan kapasitas produksi, yakni 9.000 lpd. Sehingga, pelanggan tidak kekurangan air," ujar Pratama.

Meskipun begitu, pihaknya mengimbau agar para pelanggan tetap melakukan penghematan penggunaan air, sehingga ada tabungan air saat memasuki puncak musim kemarau nanti.

"Memang sejauh ini musim kemarau belum memberikan pengaruh besar terhadap pasokan air baku untuk produksi air bersih. Namun, kami tetap mengimbau agar warga tetap melakukan penghematan air," tutur Pratama.

Senada dengan Aetra, Palyja juga mengatakan kondisi pasokan air baku yang diterima Palyja dari Waduk Jatiluhur dan Kanal Banjir Barat (KBB) masih normal. Saat ini, Waduk Jatiluhur memasok air baku untuk produksi air bersih Palyja sekitar 5.600 hingga 6.000 lpd.

"Kondisi pasokan air baku kami masih sama seperti musim kemarau tahun lalu. Tapi mudah-mudahan tahun ini lebih baik, karena sudah mendapatkan tambahan air baku dari KBB sebanya 550 lpd," kata Corporate Communications and Social Responsibilites Division Head Palyja Meyritha Maryanie.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan untuk menambah pasokan air baku, Palyja juga telah mengolah air sungai Kanal Banjir Barat (KBB) untuk dijadikan sumber air baku tambahan.

Dengan menggunakan teknologi baru Moving Bed Bio-film Reactor (MBBR) yang pertama di sektor air minum di Asia bahkan di Asia, sambung dia, maka Palyja dapat menambah air baku sebanyak 550 liter per detik untuk konsumsi 200.000 orang.

Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015