Gunpoder ditemukan di beberapa emulator Nintendo. Ketika malware tersebut bersarang di smartphone, maka akan mengumpulkan bookmarks dan history browser, kemudian mengirim sendiri kepada orang lain melalui layanan pesan singkat (SMS) dengan menampilkan kode.
Selanjutnya, korban diminta membayar biaya lisensi untuk emulator senilai 0,20 dolar Amerika Serikat (AS) hingga 0,49 dolar AS, dan malware akan secara otomatis diaktivasi setelah pembayaran dilakukan.
Malware tersebut dikemas dengan adware library yang sejauh ini tidak dapat dideteksi oleh antivirus.
Menurut Palo Alto, malware tersebut membidik pengguna yang berdomisili di Irak, Thailand, India, Indonesia, Afrika Selatan, Rusia, Prancis, Meksiko, Brazil, Arab Saudi, Italia, Amerika Serikat (AS) dan Spanyol.
Uniknya, kode berbahaya tersebut tidak akan mengirim sendiri melalui SMS kepada pengguna yang terdeteksi berada di Tiongkok, demikian laporan Phone Arena.
Penerjemah:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015