"Tradisi ini setiap malam ke-27 oleh masyarakat dari tiga masjid yang ada di dua desa yakni Desa Ratatotok Timur dan di Desa Muara," kata Pudin, salah satu tokoh pemuda Ratatotok, Selasa.
Dia mengatakan, pelaksanaan tradisi pasang lampu ini atas inisiatif para pemuda dan remaja masjid dalam rangka menyambut Idul Fitri dan dilaksanakan setiap tahun.
Pudin menuturkan tradisi ini kombinasi dari lampu hias yang sebelumnya sudah menghiasi jalan-jalan dan rumah warga pada saat memasuki bulan puasa.
"Ini kombinasi lampu hias yang dipadukan dengan lampu botol serta obor dan kemudian ditempatkan di depan rumah maupun jalan trotoar sehingga pada malam hari kelihatan ramai," terangnya.
Dia mengungkapkan tradisi yang dilakukan para remaja dan pemuda ini merupakan simbol dari kebersamaan dan eratnya kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Minahasa Tenggara.
"Selain itu juga ini merupakan upaya menjaga khazanah dan melestarikan budaya bangsa, serta syiar dakwah. Dan saudara-saudara kita dari agama lain pun sangat antusias dalam tradisi pasang lampu ini," ungkapnya.
Dia pun mengapresiasi para remaja dan pemuda masjid yang dengan tekun dan kebersamaan dalam rangka meramaikan hari raya Idul Fitri di Kabupaten Minahasa Tenggara.
"Karena semua tahapan dan agenda dalam program semarak ramadhan bisa berjalan dengan sukses, sehingga dalam kebersamaan kita menyambut Idul Fitri," katanya.
Pewarta: Nancy Tigauw
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015