"Lebih rame tahun lalu ya dibanding tahun ini, tapi masih ada peningkatan dibanding hari-hari biasa," ujar salah seorang pedagang bedug Aldi (20) di Jalan KH Mas Mansyur, Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan selama Ramadan tahun ini, ia menjual sekitar lima bedug berbagai ukuran per hari dengan omzet Rp1 juta per hari. Sedangkan tahun lalu, menurut dia, ia dapat menjual lebih, yakni sekitar dua kali lipatnya.
Aldi menjual bedug dengan ukuran diameter 60 cm seharga Rp500 ribu dan ukuran 30 cm dengan harga Rp200-250 ribu.
"Lebih laris yang kecil sih, setiap hari ada yang nyari. Kalau yang besar buat malam takbiran sama paginya Idul Fitri aja kan," kata dia.
Ia mengaku berjualan bedug secara turun temurun di sekitar Tanah Abang, tetapi hanya pada saat Ramadan berjualan di pinggir jalan.
Sementara penjual lain, Anang (55), mengatakan hingga sekarang bedug yang tersisa sekitar 20 bedug berukuran besar dari 200 bedug yang diproduksi pada awal Ramadan. Menurut dia, pada tahun lalu bedug yang dijual lebih cepat habis.
Ia juga memasarkan bedug dengan harga Rp500 ribu untuk diameter 60 cm, Rp400 ribu untuk 50 cm dan Rp200 ribu untuk 30 cm.
Kanan (23), penjual bedug di jalan yang sama, mengatakan pembeli bedug untuk tahun ini, khususnya bedug ukuran besar, memang menurun dibanding tahun lalu.
"Bedug yang besar itu mungkin awet ya, jadi tahun ini lebih sedikit yang beli. Kalau yang kecil untuk anak-anak kan mereka beli untuk acara-acara, seperti lomba, jadi lebih laris," kata dia.
Kanan menuturkan akan berjualan hingga Idul Fitri pagi sebelum shalat Ied. Menurut dia, malam takbiran hingga pagi menjelang shalat Ied adalah puncak-puncaknya pembeli.
"Bahkan tahun lalu itu, malam takbiran kami sudah habis sampai ditunggu saat bikin pesenannya," ujar dia.
Selain menjual bedug, ia juga menjual kulit kambing yang sudah disamak dengan harga Rp200 ribu untuk kulit kambing bandot dan Rp100-150 ribu untuk kulit kambing betina.
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015