Jakarta (ANTARA News) - Selama bulan Ramadhan 2015, insiden kebakaran di wilayah DKI Jakarta meningkat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.... cek kembali apakah gas di rumah sudah benar-benar dalam keadaan mati, selain itu jangan lupa matikan listrik dari panel meteran listrik...
Data dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta Provinsi DKI Jakarta mencatat selama Ramadhan, terhitung sejak 18 Juni 2015 hingga 17 Juli 2015 telah terjadi 155 kasus kebakaran di lima wilayah DKI Jakarta.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 44,7 persen dibandingkan jumlah kebakaran yang terjadi pada periode yang sama tahun 2014 yang hanya sebanyak 57 kasus.
Umumnya, kebakaran terjadi karena adanya hubungan arus pendek listrik. Selain itu, kebakaran juga disebabkan oleh bakaran sampah, kompor kebocoran dari slang atau regulator gas yang menyebabkan ledakkan.
Di sisi lain, tingkat kesadaran masyarakat untuk mengantisipasi bencana kebakaran juga masih rendah.
Tercatat, wilayah yang paling banyak dilanda kasus kebakaran adalah Jakarta Selatan dan Jakarta Barat yakni sebanyak 35 kasus. Sedangkan pada Ramadhan tahun lalu, kebakaran paling banyak terjadi di wilayah Jakarta Barat sebanyak 24 kasus.
Sementara itu, jumlah kerugian harta benda yang terjadi akibat kasus kebakaran selama bulan Ramadan tahun ini mencapai Rp43 miliar. Sedangkan kerugian tahun lalu mencapai Rp15 miliar.
Ketua Regu Bidang Keselamatan, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat, Puryantoro, mengimbau masyarakat lebih berhati-hati, apalagi saat meninggalkan rumah untuk mudik ke kampung halaman.
"Harap cek kembali apakah gas di rumah sudah benar-benar dalam keadaan mati, selain itu jangan lupa matikan listrik dari panel meteran listrik," katanya.
Umumnya, kebakaran terjadi karena adanya hubungan arus pendek listrik. Selain itu, kebakaran juga disebabkan oleh bakaran sampah, kompor kebocoran dari slang atau regulator gas yang menyebabkan ledakkan.
Di sisi lain, tingkat kesadaran masyarakat untuk mengantisipasi bencana kebakaran juga masih rendah.
Tercatat, wilayah yang paling banyak dilanda kasus kebakaran adalah Jakarta Selatan dan Jakarta Barat yakni sebanyak 35 kasus. Sedangkan pada Ramadhan tahun lalu, kebakaran paling banyak terjadi di wilayah Jakarta Barat sebanyak 24 kasus.
Sementara itu, jumlah kerugian harta benda yang terjadi akibat kasus kebakaran selama bulan Ramadan tahun ini mencapai Rp43 miliar. Sedangkan kerugian tahun lalu mencapai Rp15 miliar.
Ketua Regu Bidang Keselamatan, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat, Puryantoro, mengimbau masyarakat lebih berhati-hati, apalagi saat meninggalkan rumah untuk mudik ke kampung halaman.
"Harap cek kembali apakah gas di rumah sudah benar-benar dalam keadaan mati, selain itu jangan lupa matikan listrik dari panel meteran listrik," katanya.
"Juga selalu berkoordinasi dengan tetangga atau RT RW setempat saat kita mudik sehingga mereka bisa ikut mengecek keadaan rumah kita sewaktu-waktu," kata Puryantoro, di Jakarta, Sabtu.
Key: kebakaran, ramadhan, kebakaran idul fitri Nnnn Dikirim dari iPhone saya
Key: kebakaran, ramadhan, kebakaran idul fitri Nnnn Dikirim dari iPhone saya
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015