Petugas Pos Gunung Guntur, Tati Karwati mengatakan, jumlah pendaki cukup banyak yang terbagi beberapa kelompok diantaranya dari daerah Jakarta, Bandung dan Tasikmalaya.
"Berapa jumlah total pendaki, saya belum tahu karena sangat banyak sekali, mereka melapor terjebak saat terjadi kebakaran," katanya.
Ia mengatakan, kebakaran hutan itu diketahui, Minggu siang, di Blok Rejeng, Gunung Guntur, Kecamatan Tarogong Kaler.
Kobaran api dan kepulan asap di tengah hutan gunung itu, kata dia, sempat membuat pendaki kesulitan untuk turun gunung.
Namun akhirnya, lanjut dia, sebagian besar pendaki berhasil turun setelah kebakaran di hutan tersebut tidak membahayakan pendaki di jalur pendakian.
"Api dalam kebakaran di gunung sudah tidak membahayakan karena telah menjauhi jalur pendakian," ujarnya.
Pihak berwenang dari unsur Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Kepolisian, TNI, BKSDA Garut, bersiaga di pos pemantauan.
Petugas gabungan itu siap siaga melakukan evakuasi jika ada pendaki yang ingin turun atau keluar dari kawasan gunung terbesar di Garut itu.
"Kebakarannya masih berlangsung, semua petugas stand by di pos untuk upaya evakuasi bila diperlukan," katanya.
Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Garut TB Agus menyatakan situasi di jalur pendakian Gunung Guntur sudah aman namun harus diwaspadai dari ancaman bahaya kebakaran hutan.
Ia menyampaikan, para pendaki yang dilaporkan terjebak itu karena tidak dapat keluar melewati jalur pendakian akibat kebakaran hutan sekitar pukul 13.00 WIB.
"Mereka terjebak tidak tahu jalur pulang karena jalurnya terbakar, setelah padam mereka dari rombongan Tasikmalaya bisa turun sekitar pukul 15.30 WIB," katanya.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015