Penyerahan ini patut diapresiasi dan membuktikan kesadaran masyarakat terhadap hewan yang dilindungi semakin meningkat, kata Kepala BKSDA Kalteng melalui Kasi Konservasi BKSDA Kalteng Yusuf Trismanto saat menerima bayi beruang madu tersebut di Palangka Raya, Rabu.
"Bayi beruang madu ini nantinya akan dibawa ke Pusat Rehabilitasi orangutan dan hewan dilindungi Nyaru Menteng agar di cek kesehatannya, dan melihat apakah bisa langsung dilepas atau tidak ke hutan," kata dia.
Koordinator Badan Teritorial Telapak Kalimantan Bagian Barat Johanes Jenito menjelaskan penemuan bayi beruang madu tersebut saat warga Katingan mencari jernang di pedalaman hutan. Mereka menemukan bayi beruang madu berukuran segenggam tangan orang dewasa.
Beruang madu memiliki tanda unik berwarna orange bulu sekitar dada, selain itu lokasi penemuannya di hutan sekitar Desa Tumbang Habangaio Petak Malay yang menjadi rumah beruang madu.
"Hutan yang melingkupi Desa Tumbang Habangoi itu jenis hutan tropis dataran tinggi, sehingga tipikal atau lokasi tepat bagi habitat Beruang Madu. Itu dasar kami menyebut hewan yang ditemukan benar beruang madu," ucap Johanes.
Dia menyayangkan hutan di Desa Tumbang Habangoi yang menjadi rumah beruang madu tersebut beroperasi empat perusahaan HPH. Alhasil, beruang madu yang merupakan hewan dilindungi rentan diburu manusia dan kehilangan tempat tinggal.
Pewarta: Jaya Wirawana Manurung
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015