"Ketiga kapal cepat rudal sangat cocok dioperasionalkan di perairan wilayah barat yang kondisinya lautnya relatif dangkal dan mempunyai gugusan pulau yang banyak, sehingga memiliki daya pukul dan berlari, hit and run," kata Taufiq di Dermaga Yos Sudarso Lantamal IV/Tanjungpinang, Sabtu.
Dia menjelaskan, tiga kapal perang yang diresmikan itu adalah Kapal Republik Indonesia (KRI) Surik-645, KRI Siwar-646 dan KRI Parang-647 KCR 40.
Ketiga kapal itu juga memiliki persenjataan, antara lain meriam kaliber 20 milimeter (mm), meriam 12,7 mm dan senjata andalan rudal C-705.
"Ketiga kapal cepat rudal produksi PT Palindo Marine Shipyard Batam hasil karya putra-putri bangsa Indonesia siap bergabung memperkuat Satuan Kapal Cepat (Satkat) Armada Barat yang berpangkalan di Mentigi Tanjunguban Uban, Kepulauan Riau," ujarnya.
Taufiq menjelaskan, beberapa waktu lalu ketiga kapal diluncurkan pada 12 September 2014 yang dikukuhkan dikukuhkan dan diresmikan masuk ke jajaran TNI AL oleh Menteri Pertahanan saat itu, Purnomo Yusgiantoro, kemudian bergabung di Batam sejak 27 September 2014.
Pada 10 April 2015, ia menyatakan, dilaksanakan penandatanganan Berita Acara Serah Terima Kapal Cepat Rudal 40 M (KRI Surik-645, KRI Siwar-646 dan KRI Parang-647 ) Nomor BA/22/ IV/2015 dari Markas Besar Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (Mabesal) kepada Koarmabar, untuk selanjutnya masuk jajaran Satuan Kapal Cepat Koarmabar.
Pada kesempatan tersebut ia menekankan kepada jajarannya, "Kalian tumbuhkan kebanggaan karena anda merupakan prajurit pilihan yang dipercayakan untuk mengawaki alutsista ini."
Ia juga berpesan, agar alat utama sistem pertahanan (alutsista) TNI AL itu dirawat.
"Kapal ini dibeli oleh rakyat Indonesia, yang dipercayakan kepada Angkatan Laut untuk mengoperasionalkan. Semuanya akan kita pertanggungjawabkan kepada seluruh rakyat Indonesia," demikian Laksamana Muda TNI A. Taufiq R.
Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015