Chief of marketing CGV blitz Dian Sunardi di Mal Grand Indonesia, Kamis, mengatakan pihaknya sudah menyiapkan peralatan untuk membawa bioskop ke kota-kota kecil yang belum punya fasilitas menonton layar lebar.
"Diputar di indoor seperti di aula desa. Peralatannya sudah siap seperti mobile projector, layar dan konten film," ujar Dian.
Pemutaran yang tidak memungut biaya itu diharap dapat memberi pengalaman menonton bioskop bagi rakyat yang belum punya kesempatan menikmati hiburan layar lebar.
Program roadshow ini berlangsung sebulan sekali atau dua bulan sekali dan diharap dapat diadakan lebih sering seiring berjalannya waktu.
Presiden Joko Widodo menginginkan adanya bioskop murah yang ditujukan untuk kelas menengah ke bawah karena sebagian besar bioskop berada di pusat perbelanjaan yang diakses masyarakat menengah ke atas.
Dian mengatakan pihaknya juga ingin mewujudkan situasi di mana setiap orang di Indonesia dapat menikmati hiburan layar lebar. Kendati demikian, butuh waktu untuk membangun banyak layar bioskop agar merata di semua daerah.
CGV blitz yang kini telah memiliki 100 layar akan menambah sekitar 40 layar di enam tempat hingga akhir 2015. Setiap tahun, mereka menargetkan pembangunan bioskop di delapan hingga dua belas lokasi berbeda dengan minimal tujuh layar per lokasi. Tidak hanya di pulau Jawa, pengembangan bioskop dalam waktu dekat juga menyasar daerah lain seperti Medan dan Manado.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015