Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenag Rudi Subiyantoro di Jakarta, Kamis, mengatakan meskipun tim MCH menjadi bagian dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang dibiayai negara, para wartawan tetap bisa menyampaikan informasi di lapangan operasional haji di Arab Saudi sesuai fakta dan dilakukan secara berimbang (cover both sides).
Apalagi, kata dia, salah satu fungsi jurnalis dalam tim MCH adalah membagi informasi kepada petugas atau panitia haji lainnya tentang kejadian di lapangan, agar bisa segera ditindaklanjuti, seperti jamaah yang tersesat, kondisi transportasi, katering, pemondokan, dan lain-lain.
"Komunikasi dalam penyampaian informasi menjadi sangat penting antara jurnalis dan petugas haji lainnya," kata Rudi.
Selain itu, tim MCH diharapkan menyebarkan indormasi melalui media masing-masing mengenai tidak hanya soal penyelenggaraan haji, tapi juga informasi lain yang dibutuhkan jamaah yang sedang beribadah haji, seperti proses ibadah, jadwal penerimaan makanan, transportasi, dan lain-lain.
"Operasional penyelenggaraan haji tiap tahunnya memiliki dinamika dan tantangan yang berbeda, meskipun secara ritual tidak berubah," kata Rudi. Oleh karena itu, ia meminta wartawan yang terlibat dalam tim MCH agar mempelajari, tidak hanya, norma dan kebijakan pemerintah Arab Saudi terkait materi pemberitaan, karena tidak semua obyek bisa difoto dan direkam kamera, tapi juga memahami karakter dan keragaman latar belakang jamaah Indonesia.
"Jamaah haji kita rata-rata berusia lanjut dan berisiko tinggi, sehingga rentan sakit," katanya. Selain itu, sebagian jamaah memiliki latar belakang pendidikan rendah yang kurang paham aturan, budaya, iklim, dan bahasa yang berbeda di Arab Saudi.
Tim MCH sebagai bagian dari PPIH diharapkan juga membantu jamaah bila diperlukan sebagai bagian dari tugas pelayanan haji. Oleh karena itulah, wartawan yang terlibat di tim MCH mendapat pelatihan selama 10 hari di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur (3-12 Juni) dan dua hari pembekalan khusus (5-6 Agustus)untuk mematangkan rencana kerja operasional selama berada di Arab Saudi. Sebanyak 20 wartawan akan bertugas antara 60-72 hari di tiga wilayah kerja yaitu Makkah, Madinah, dan Jeddah.
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015