Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Jumat menjelaskan peristiwa naas tersebut terjadi pada Jumat pagi.
"Kejadian berlangsung saat mobil tersebut akan mengantarkan siswa berangkat sekolah," katanya.
Ia mengatakan kejadian tersebut berawal saat truk tangki CPO bernomor polisi BK 8644 VO melaju kencang dari arah Kandis menuju Desa Pauh sementara dari arah berlawanan terdapat mobil "Pick Up" yang mengangkut sejumlah siswa untuk berangkat sekolah.
Diduga akibat supir truk tanki mengantuk lalu menyebabkan mobil tersebut keluar jalur dan masuk ke jalur kanan sehingga tabrakan tidak dapat dihindari.
Akibatnya tiga siswa meninggal ditempat sementara enam lainnya menderita luka berat. Guntur menjelaskan ketiga pelajar SMP yang meninggal yakni Joel Panjaitan (13), Muhammad Yuda Asmara (10) dan Muhammad Muntela (10).
Sementara enam lainnya yang mengalami luka berat adalah Julianda Marpaung (12), Rosa Situmorang (12), Daniel Siregar (13), Herlinawati Simanjutak (14), Kusnadi (14),Wawan Kurniawan (13) dan Aris (18).
"Seluruh korban meninggal dunia dan yang mengalami luka berat dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan intensif dan keperluan autopsi," jelasnya.
Guntur menjelaskan, setelah menabrak mobil pengangkut pelajar tersebut, truk CPO tidak langsung berhenti dan justru menambah kecepatan hingga menabrak pejalan kaki dan pengendara motor, namun beruntung tidak timbul korban jiwa akibat kejadian tersebut.
"Truk tanki itu baru berhenti setelah menghantam sebuah warung," jelasnya.
Setelah kejadian tragis tersebut, Guntur mengatakan supir truk melarikan diri dan hingga kini masih terus diburu petugas.
Pewarta: Fazar Muhardi & Anggi Romadhoni
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015