• Beranda
  • Berita
  • PKPU distribusikan air untuk bantu atasi kekeringan

PKPU distribusikan air untuk bantu atasi kekeringan

13 Agustus 2015 21:12 WIB
PKPU distribusikan air untuk bantu atasi kekeringan
ilustrasi Bantuan Air Bersih Warga antre mendapatkan bantuan air bersih saat dilakukan penyaluran air bersih di wilayah yang mengalami kekeringan di desa Kedopokan, Tlogopucang, Kandangan, Temanggung, Jawa Tengah, Senin (3/8/15). (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)
Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Kemanusiaan Nasional Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) mendistribusikan 430 ribu liter air bersih ke sejumlah wilayah di Gunung Kidul dan Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) guna membantu mengatasi masalah kekeringan akibat fenomena El Nino.

"Untuk jangka pendek PKPU telah mendistribusikan 430 ribu liter air bersih untuk 2.338 jiwa," kata Presiden Direktur PKPU, Agung Notowiguno di Jakarta, Kamis.

Dia juga menambahkan, selama bulan Agustus ini PKPU berkomitmen untuk menyalurkan bantuan air bersih ke 20 kecamatan di wilayah Yogyakarta, Bekasi, Wonogiri, Pacitan dan Bima.

Sedangkan program jangka panjang yang akan dilakukan, kata dia, adalah pembangunan sarana air bersih dan edukasi masyarakat mengenai pengelolaan air bersih.

"Bukan kali ini saja PKPU berpartisipasi turut serta penanggulangan bencana. Sejak 2010 hingga 2014 telah membangun 250 sarana air bersih yang membebaskan 17.594 keluarga dari krisis air bersih dan tiga juta liter air selama bencana di Sinabung, Kelud dan lain sebagainya," katanya.

PKPU, tambah dia, juga berinisiatif mendorong masyarakat umum untuk kampanye hemat air di sarana-sarana publik.

"Antara lain di masjid, terminal, bandara dan lain-lain dengan media edukasi berupa stiker dan poster yang dipasang di area publik yang strategis," katanya.

Dia menambahkan, banyak masyarakat yang terbantu oleh program penyaluran air bersih tersebut.

"Contohnya di Yogyakarta, Program Berbagi Air PKPU Yogyakarta telah dimanfaatkan oleh banyak warga dan akan terus dikembangkan agar bisa memenuhi kebutuhan yang lebih luas," katanya.

(T.W004)


Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015