"Kami ingin memberikan pelayanan yang terbaik bagi jamaah yang akan berangkat haji tahun ini. Kami sudah siapkan dua pesawat jenis Boeing 747 dengan kapasitas 455 seat," ujar Perwakilan Garuda Indonesia Airlines, Herry di Makassar, Kamis.
Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi E DPRD Sulsel itu, Herry mengatakan, total pemberangkatan dari Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin sebanyak 24 penerbangan. Dimulai Jumat, 21 Agustus pekan depan untuk kloter pertama.
Sedangkan mengenai soal pemulangan jamaah haji, dia mengaku masih terjadi perbedaan dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sulawesi Selatan.
"Masih ada yang berbeda waktu pemulangannya dengan jadwal dari Kanwil Kemenag Sulsel. Kalau jadwal kami itu, pemulangan tanggal 14 Oktober, sementara data Kanwil Kemenag 28 September. Ini yang masih sementara kami bahas," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, Abdul Wahid Thahir menyebutkan, kuota embarkasi Sultan Hasanuddin Makassar tahun ini hanya sebanyak 11.972 jamaah calon haji (JCH) yang masuk dalam 27 kloter.
Jumlah JCH tersebut berasal dari delapan provinsi yakni; Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Barat, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.
"Itu secara keseluruhan dari sebagian wilayah Indonesia Timur. Sementara khusus Sulsel kuotanya sebanyak 5.777 jamaah. Seluruh JCH ditampung di asrama haji Sudiang Makassar sebelum diberangkatkan," terangnya.
Abdul Wahid Thahir mengklaim persiapan untuk JCH mulai dari pemondokan hingga pemberangkatan sudah rampung 98 persen. Termasuk katering dan koper yang sudah diterima seluruh jamaah.
"Pemenang katering untuk asrama haji adalah Arki Jaya. Perusahaan ini yang mempersiapkan seluruh kebutuhan makan dan minum jamaah selama pemondokan nanti," ujarnya.
Soal tim medis, lanjut Abdul Wahid Thahir, sesuai informasi dari Dinas Kesehatan Sulsel sebanyak 13 dokter dan 26 perawat akan diberangkatkan.
Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sulsel, Iskandar Fellang, menambahkan untuk kuota JCH kategori lanjut usia tidak dipastikan.
"Mereka (lansia) masuk dalam kuota cadangan. Sama halnya dengan JCH kategori anak-anak yang minimal berusia 18 tahun," jelasnya.
Anggota Komisi E DPRD Sulsel, Syahruddin Alrif berharap semua kekurangan atau masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan pemberangkatan dan pemulangan jamaah haji sebelumnya tidak terulang lagi.
Dia juga berharap pihak Angkasa Pura segera merealisasikan pembangunan jalan alternatif dari asrama haji ke Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin.
"Mudah-mudahan persoalan pembebasan lahan yang 200 meter bisa selesai untuk jalur alternatif nantinya," pungkas Legislator Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Sulsel ini.
Pewarta: M Hasanuddin
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015