• Beranda
  • Berita
  • Pengajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) sudah merata di daerah

Pengajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) sudah merata di daerah

14 Agustus 2015 14:36 WIB
Pengajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) sudah merata di daerah
Menag Lukman Hakim Saifuddin memukul gong didampingi Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin dan Direktur Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Amin Haedari menandai dibukanya Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI), Asrama Haji Bekasi, Jawa Barat, Selasa (11/08). (foto: sug/mkd)

Saya ingin Pentas PAI ada setiap tahun

Bekasi (ANTARA News) - Direktur Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama Amin Haedari mengungkapkan, kemampuan para siswa SD, SMP, dan SMA/SMK dalam menyerap materi Pendidikan Agama Islam (PAI) sudah merata di seluruh provinsi di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dari ketatnya persaingan dalam Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI) VII Tahun 2015, 11-14 Agustus 2015.

“Pentas PAI VII kali ini mengalami peningkatan luar biasa. Kelihatan kemampuan antar provinsi sudah merata,” katanya saat menutup event nasional itu di Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Kamis (13/08) malam.

Pentas PAI VII kali ini dibuka oleh Menag Lukman Hakim Saifuddim pada Selasa (11/08) pagi dan diikuti oleh semua provinsi d Indonesia, kecuali Papua Barat. Pihak panitia melaporkan, Provinsi Papua Barat tidak bisa mengikuti ajang kali ini karena kendala teknis, namun mereka tetap mengirimkan perwakilan untuk hadir dan memantau jalannya event nasional itu.

Kegiatan Pentas PAI Nasional VII Tahun 2015 diikuti oleh siswa SD, SMP, SMA, dan SMK dengan jenis mata lomba yang dikompetisikan adalah Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ), Lomba Pidato PAI (LPP), Musabaqoh Hifdzil Qur’an (MHQ), Lomba Cerdas Cermat PAI (LCP), Lomba Kaligrafi Islam (LKI), Lomba Seni Nasyid (LSN), Lomba Debat PAI (LDP), dan Lomba Kreasi Busana (LKB). Dari 8 jenis perlombaan itu terbagi lagi menjadi 22 kategori.

Tampil sebagai juara umum dalam Pentas PAI VII adalah Provinsi Jawa Timur. Namun kemenangan kontingen Jawa Timur tidak diperoleh dengan mudah. “Persaingan berlangsung ketat antar masing-masing provinsi. Kita harapkan Pentas PAI yang akan datang akan lebih baik lagi,” kata Amin Haedari

Sebelum para pemenang lomba diumumkan, para peserta disuguhi penampilan tim nasyid putra dari Bengkulu, lalu tim nasyid putri dari Gorontalo. Dua-duanya adalah nominator juara untuk Lomba Seni Nasyid (LSN).

Setelah penampilan nasyid, acara penutupan diselingi dengan penampilan para nominator juara Lomba Kreasi Busana (LKB) dari Sumatera Utara, Bali, Kalimantan Barat, dan Jawa Tengah. Kontingen Papua juga tak ketinggalan menempatkan perwakilannya sebagai nominator juara LKB.

Seluruh ruangan penutupan yang riuh juga mendadak sepi saat terdengar alunan ayat suci Al-Qur’an dari salah seorang juara MTQ Muhammad Qoyum, siswa salah satu SD di Serang Banten.

Para pemenang lomba menerima penghargaan berupa tropi, piagam dan dana bantuan pendidikan jutaan rupiah sesuai masing-masing kategori.

“Saya ucapkan selamat kepada yang menang. Kembangkan terus prestasi kalian. Bagi yang belum menang sebenarnya tampil di Pentas PAI nasional ini saja sudah merupakan prestasi. Namun dalam setiap kompetisi harus ada yang kalah menang. Ini semua menjadi cambuk bagi kita untuk meningkatkan prestasi di masing-masing provinsi,” kata Amin Haedari.

Pentas PAI ini merupakan satu-satunya ajang yang memperlombakan kemampuan menyerap dan mempraktikkan mata pelajaran sekolah. Beberapa siswa yang ditemui berharap kegiatan diselenggarakan setiap tahun, bukan dua tahun sekali.

“Saya ingin Pentas PAI ada setiap tahun,” kata Isna Triwahyuni siswa kelas 9 dari SMPN 9 Bulukumba Sulawesi Selatan, yang gagal masuk semi final lomba Lomba Cerdas Cermat PAI (LCP).

Pentas PAI VII tahun ini juga diselingi dengan Sarasehan Nasional Pendidikan Agama Islam yang menghadirkan Mantan Menteri Agama sekaligus Menteri Pendidikan Malik Fadjar dan mantan Menristek dan Mendiknas M. Nuh. Kedua tokoh pendidikan itu memberikan pencerahan kepada para kepala bidang pendidikan agama Islam dari Kanwil Kemenag seluruh Indonesia, para kepala sekolah dan para guru agama Islam.

Jatim juara umum

Kontingen Jawa Timur mempertahankan gelar juara umum pada Pentas PAI yang digelar di Asrama Haji Bekasi, 10-14 Agustus 2015. Dari 22 kategori perlombaan, Jawa Timur menaruh perwakilannya sebagai pemenang di 15 cabang perlombaan.

Untuk juara I, Jawa Timur mendulang dari cabang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Sekolah Dasar (SD) Putri atas nama Naswa Aulia Sabila. Lalu, dari Lomba Pidato PAI SMP Putra atas nama Mohammad Ilham Haikal Jogo Fauzi Baqy.

Dari lomba pidato PAI SMA/SMK Putri, perwakilan Jawa Timur juga mendapat juara I atas nama Mirza Fissabila. Kemudian, dari cabang Musabaqah Hifdzil Quran SD Putra juga menyabet piala juara I atas nama M Habibul Mujib.

Jawa Timur lagi-lagi mendapat juara I pada lomba cerdas cermat PAI SMP menyisihkan Sumatera Barat dan DKI Jakarta yang masing-masing menempati juara kedua dan ketiga. Jatim menurunkan timnya atas nama Hendy Aulia Rahman, Qotrunnada Munfida, dan Nur Hanifah.

Sementara untuk juara II, Jawa Timur mendapatkannya dari Adzraatul Luthfiyah pada cabang MTQ SMP Putri. Masih di cabang yang sama, Muhammad Tsabit Albanani dari Jawa Timur juga menyumbangkan juara II untuk MTQ tingkat SMA/SMK Putra.

Untuk lomba pidato PAI SMA/SMK, Aliffiyan Akbaruddin dari Jawa Timur unggul atas delegasi Jawa Tengah kendati masih di bawah perwakilan Jawa Barat yang menempati urutan pertama.

Dari lomba pidato PAI SD Putra, Muhammad Ichwanuddin dari Jawa Timur cukup puas mendapat juara harapan II. Begitu juga yang diraih Sindy Nuril Maghfiroh pada cabang MHQ SMP Putri. Jatim pun akhirnya harus lapang dada kala tim lomba cerdas cermat PAI SD di posisi juara harapan II. Demikian pula, Mega Suci Mawaddah meraih posisi ini pada lomba kaligrafi Islam.

Kemudian, dari Musabaqah Hifdzil Quran SD Putri lagi-lagi Jawa Timur melalui Wirdatul Hasanah cukup puas mendapat juara harapan I.

Meski cukup mendapat nilai tinggi pada lomba debat PAI SMA/SMK, tim Jawa Timur hanya mendapat juara III setelah kontingen Sumatera Utara dan Kepulauan Riau. Tim yang berkekuatan tiga personel ini atas nama Nabila Chairunnisa, Nur Halimah, dan Bramasta Singgih Prianggara. Debbye Violga Nurdiatna juga meraih juara III pada LPP SMP Putri.


Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015