"Tomat mengandung antioksidan dalam bentuk likopen (pigmen karetenoid) dan juga antiinflamasi. Hal ini menunjukkan peran tomat dalam penelitian epidemiologis pengendalian kanker," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP (K) , MARS, DTM&H, DTCE, dalam keterangan tertulisnya, Senin.
"Beberapa yang sudah diteliti di antaranya kanker prostat, kanker paru, kanker pankreas dan kanker payudara," tambah dia. Selain itu, tomat juga dapat melindungi sistem jantung dan pembuluh darah, karena menurunkan kadar kolesteral total, LDL dan pengaruhnya terhadap kadar kolesterol baik dan trigliserida.
"Tomat juga berperan penting dalam anti agregasi. Fitonutrien dalam tomat dalam bentuk chalconaringenin, esculeoside A dan 9-oxo-octadecadienoic," ungkap Tjandra.
Di samping itu, tomat mudah dicerna dan bagus untuk kesehatan saluran pencernaan. "Walaupun masih terbatas tapi juga ada penelitian yang menghubungkan tomat dengan penurunan terjadinya gangguan syaraf (termasuk Alzheimer)," tutur dia.
Berbagai zat gizi yang terkandung dalam tomat di antaranya vitamin A, C, K, E, B1, B3 dan B6. Kemudian mineral seperti molybdenum, asam folat, fosfor, zinc, choline, asam pantotenat dan zat besi. Vitamin A (dalam bentuk beta karoten) dan mineral biotin dalam tomat baik untuk kesehatan mata. Sementara vtamin C dan air yang terkandung di dalam tomat yang baik untuk kesehatan tubuh.
Tjandra menambahkan, tomat pun kaya akan kalium, yang membantu menjaga kesehatan saraf dan zat besi. Kemudian, asam coumaric serta asam klogenat, yang berperan baik bagi saluran pernapasan kita.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015