Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau menyatakan, sejumlah daerah kembali diselimuti kabut asap tipis kiriman akibat kebakaran hutan dan lahan di provinsi tetangga, yakni Jambi dan Sumatera Selatan.Asap yang menyelimuti Pekanbaru dan sejumlah daerah hari ini, bukan dari aktifitas kebakaran hutan dan lahan di Riau. Akan tetapi merupakan kiriman dari Jambi dan Sumsel,"
"Asap yang menyelimuti Pekanbaru dan sejumlah daerah hari ini, bukan dari aktifitas kebakaran hutan dan lahan di Riau. Akan tetapi merupakan kiriman dari Jambi dan Sumsel," tegas Kepala BPBD Provinsi Riau, Edwar Sanger di Pekanbaru, Rabu.
Menurut dia, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi pada kedua provinsi tetangga tersebut saat ini telah diperparah oleh arah angin itu sendiri.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru yang diterima pihaknya menyatakan, bahwa angin bertiup dari Selatan menuju arah Tenggara dan melewati Provinsi Riau.
"Arah angin saat ini ke Tenggara, makanya kita terkena imbas dari karhutla. Kalau kabut asap kiriman ini, kita tidak bisa berbuat banyak karena bukan bersumber dari Riau," katanya.
Sementara untuk karhutla di Provinsi Riau sendiri, Edwar menjelaskan, BPBD meyakini masih dalam kondisi aman dan terkendali dengan baik.
"Untuk di Riau, hari ini hanya terdeteksi sedikit titik panas seperi di Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Kampar. Tadi pagi sudah kita kerahkan helikopter Sikorsky ke sana untuk melacak dan melakukan pemadaman," terangnya.
BMKG Stasiun Pekanbaru hari ini atau Rabu (19/8), mendeteksi sebanyak 672 titik panas yang tersebar di sembilan provinsi di Pulau Sumatera.
"Satelit Terra dan Aqua pada hari ini pada pukul 05.00 Win mendeteksi 672 titik panas di Sumatera. Jambi dan Sumsel merupakan penyumbang titik panas terbanyak dengan masing-masing 224 dan 302 titik panas," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin.
Ia menjelaskan, tujuh provinsi penyumbang titik panas lain adalah Lampung 26 titik panas, Bengkulu tujuh titik panas, Kepulauan Riau satu titik panas, Sumatera Utara tiga titik panas, Bangka Belitung 26 titik panas, dan Sumatera Barat empat titik panas.
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015