Seorang perawat terjaring razia narkotika

27 Agustus 2015 07:34 WIB
Seorang perawat terjaring razia narkotika
Petugas Badan Narkotika Nasional Wilayah Jawa Tengah memeriksa pengunjung saat menggelar razia narkotika di salah satu tempat hiburan di Solo, Jawa Tengah, Selasa, (18/8) malam. (ANTARA FOTO/Maulana Surya)
Purwokerto (ANTARA News) - Seorang pria yang mengaku berprofesi sebagai perawat turut terjaring dalam razia yang digelar Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Purbalingga di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada Rabu (26/8) malam hingga Kamis dini hari.

Dalam razia tersebut, petugas BNNK Purbalingga yang dibantu Satuan Reserse Narkotika Kepolisian Resor Banyumas mendatangi dua tempat hiburan malam di sekitar kampus Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto dan sebuah diskotek di kawasan wisata Baturraden.

Tempat hiburan malam yang pertama kali didatangi petugas BNNK Purbalingga, yakni President Club Karaoke yang berlokasi di Purwokerto City Walk (PCW) atau depan kampus Unsoed.

Di tempat itu, seluruh pengunjung dan pemandu lagu diminta untuk menjalani tes urine dan hasilnya dinyatakan negatif.

Selanjutnya, petugas bergerak ke sebuah tempat hiburan malam yang berada di sebelah utara kampus Unsoed, yakni F2.

Seluruh pengunjung di tempat hiburan malam itupun diminta untuk menjalani tes urine.

Dari hasil tes urine tersebut diketahui adanya tiga pengunjung yang positif, satu orang di antaranya perempuan.

Ketiga orang itu selanjutnya dibawa petugas ke Kantor BNNK Purbalingga untuk dilakukan pemeriksaan.

Setelah menggelar tes urine di F2, petugas mendatangi King Diskotek yang berada di kawasan wisata Baturraden.

Sama seperti di dua tempat sebelumnya, seluruh pengunjung King Diskotek pun diminta untuk melakukan tes urine. Dari tes urine tersebut diketahui sebanyak tiga pengunjung yang dinyatakan positif.

Bahkan, saat tas yang dibawa salah satu pengunjung yang hasil tes urinenya positif, petugas menemukan beberapa ampul obat suntik "Vitamin C + Kollagen", beberapa strip obat-obatan, buku resep kosong dengan kop salah satu klinik dan dilengkapi dengan stempel nama salah seorang dokter, serta beberapa lembar surat tanda nomor kendaraan (STNK).

Saat ditanya petugas, pria itu mengaku jika dia merupakan seorang perawat sehingga bisa mendapatkan obat-obatan tersebut dengan mudah.

Terkait sejumlah STNK yang dibawanya, dia mengaku punya usaha sampingan berupa jual beli mobil.

Kendati demikian, petugas tetap membawa pria itu ke Kantor BNNK Purbalingga untuk dilakukan "assessment".

Saat ditemui wartawan usai razia, Kepala BNNK Purbalingga Ajun Komisaris Besar Edy Santosa mengatakan bahwa kegiatan tersebut digelar dalam rangka menekan peredaran narkotika di wilayah Banyumas.

"Dari tiga tempat yang kita datangi, ada 190 orang yang mengikuti tes urine, enam orang di antaranya positif dengan perincian satu orang positif sabu-sabu dan lima orang positif benzo," katanya.

Menurut dia, pihaknya masih mendalami lima orang yang positif benzo tersebut karena tidak menutup kemungkinan mereka mendapatkan obat dengan cara yang tidak benar.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa pihaknya segera mengamankan keenam orang itu.

"Apakah nanti yang bersangkutan akan direhab ataukah akan diproses," katanya.

Terkait pengunjung yang mengaku sebagai perawat, Edy mengatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjutnya bersama Polres Banyumas guna menelusuri asal obat-obatan termasuk buku resep yang dibawa pria itu.

(KR-SMT)


Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015