Furnitur Indonesia incar pasar Korsel

27 Agustus 2015 19:22 WIB
Furnitur Indonesia incar pasar Korsel
ilustrasi Pameran Furnitur Pengunjung melihat produk yang dipamerkan dalam "International Furniture & Interior Expo 2013" di Jakarta Convention Center, Minggu (31/3). (ANTARA/Fanny Octavianus) ()
Jakarta (ANTARA News - Produk furnitur asal Indonesia tengah mengincar pasar Korea Selatan sehingga Atase Perdagangan Seoul bekerja sama dengan ASEAN-Korea Center (AKC) akan memfasilitasi pelaku usaha dalam negeri untuk turut serta dalam pameran Korea International Furniture & Interior Fair (KOFURN) 2015.

"Kita tetap optimistis, apalagi melihat desain produk yang menarik, pangsa produk kita akan makin meningkat. Produk kita punya daya saing global," tutur Atase Perdagangan Indonesia untuk Seoul Korea Selatan, Aksamil Khair, dalam siaran pers yang diterima, Kamis.

Pameran tersebut, lanjut Aksamil, diselenggarakan di International Exhibition Center (KINTEX) Seoul beberapa waktu lalu dimana produk-produk furnitur Indonesia bersaing dengan 300 produk furnitur dari Korea dan berbagai belahan dunia lainnya.

Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan John A. Prasetio juga optimis bahwa keikutsertaan perusahaan Indonesia pada pameran tersebut akan menciptakan peluang kerja sama antara pelaku usaha Indonesia dengan pelaku usaha Korea Selatan.

"Dengan memanfaatkan peluang ini, diharapkan produk furnitur Indonesia di Korea akan lebih dikenal secara luas dan pada akhirnya dapat meningkatkan nilai ekspor Indonesia ke Korea," kata John.

Setelah wabah penyakit MERS, pemerintah Korea Selatan melakukan upaya besar-besaran untuk memulihkan kondisi perekonomiannya. Chairman of Korea Federation of Furniture Industry Cooperation yang membuka pameran tersebut memberi harapan agar masyarakat Korea Selatan dapat melakukan aktivitas ekonominya secara normal kembali.

Dengan jumlah penduduk sebesar 50 juta jiwa dan pendapatan per kapita sebesar 33.200 dolar Amerika Serikat, Korea Selatan merupakan pangsa pasar penting bagi produk furnitur Indonesia terlebih produk-produk Indonesia sudah dikenal memiliki rekam jejak ramah lingkungan dengan keluarnya Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK).

KOFURN ke-26 ini merupakan pameran internasional yang diadakan setiap tahun dan berhasil menyedot kurang lebih sebanyak 40 ribu pengunjung pada 2014 lalu.

Dalam lima tahun terakhir, ekspor produk furnitur Indonesia ke Korea Selatan tumbuh sekitar tujuh persen.

Pada 2010 lalu, ekspor furnitur Indonesia sebesar 543 juta dolar AS dan pada 2015 ini naik menjadi 729 juta dolar AS.

Saat ini, pasar furnitur Korea dikuasai produk dari Tiongkok dan Vietnam dengan masing-masing pangsa sebesar 62 persen dan 13 persen, sementara pangsa produk Indonesia sendiri baru sebesar enam persen atau hanya senilai 42 juta dolar AS.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015