Seoul, Korsel (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang telah ditandai memiliki rekam jejak tidak baik oleh kepolisian, PPATK atau masyarakat agar jangan dipilih oleh panitia seleksi.Salah-salah, suatu lembaga yang begitu `powerful` kalau dipimpin oleh orang yang kurang mampu atau kurang bersih atau kurang `manageable`, bahaya."
"Cukup tidak dipilih kalau ada bukti. Cukup kasih ke pansel, kan itu saja. Karena ini kan seleksi tertutup," kata JK ditemui di Seoul, Korea Selatan pada Jumat sore.
Menurut Wapres, panitia seleksi harus bersifat independen dan memilih pimpinan untuk lembaga anti rasuah yang memiliki rekam jejak bersih dari pelanggaran hukum serta memiliki pengetahuan hukum yang mendalam.
JK mengatakan pihak yang menjadi pimpinan di KPK harus menjadi contoh bagi penegakkan hukum di Indonesia.
"Salah-salah, suatu lembaga yang begitu powerful kalau dipimpin oleh orang yang kurang mampu atau kurang bersih atau kurang manageable, bahaya," kata Wapres.
Terkait laporan Polri yang telah menandai salah satu calon pimpinan KPK, JK menanggapi hal itu sebagai pertanggungjawaban Polri kepada publik.
Sebelumnya, Kabareskrim Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso mengatakan ada salah satu dari calon pimpinan KPK telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polri.
Budi mengatakan Polri telah menyampaikan laporan tersebut kepada Pansel Pimpinan KPK.
Polri tengah melakukan pengusutan kasus yang diduga melibatkan capim KPK tersebut.
Pewarta: Bayu Prasetyo,
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015