Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR, Mayor Jenderal TNI (Purnawirawan) Tubagus Hasanuddin, menilai faktor kepemimpinan menyumbang pada bentrokan antara anggota militer Indonesia dengan polisi yang terus berulang.... hanya setahun sekali itu kasus. Namun, kalau sering terjadi, ini ada faktor kepemimpinan..
"Kalau hanya setahun sekali itu kasus. Namun, kalau sering terjadi, ini ada faktor kepemimpinan," kata Hasanuddin, di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin.
Hasanuddin mengatakan hal itu menanggapi insiden bentrokan antara anggota TNI AD dan anggota Brimob Polda Sulawesi Selatan, di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Minggu (30/8).
Dalam insiden tersebut, anggota TNI AD dari Batalion Infantri 721/Makassau, di Majene, Prada Yuliandi, tewas tertembak.
Hasanuddin mendesak pengusutan tuntas diterapkan. "Kalau insiden ini tidak diselesaikan secara tuntas, dapat menurunkan moral prajurit lainnya," katanya.
"Dulu perwira tinggal di barak bersama prajurit, tapi sekarang mungkin perwira tinggal di luar dan prajurit di barak," katanya.
Dalam insiden tersebut, anggota TNI AD dari Batalion Infantri 721/Makassau, di Majene, Prada Yuliandi, tewas tertembak.
Hasanuddin mendesak pengusutan tuntas diterapkan. "Kalau insiden ini tidak diselesaikan secara tuntas, dapat menurunkan moral prajurit lainnya," katanya.
"Dulu perwira tinggal di barak bersama prajurit, tapi sekarang mungkin perwira tinggal di luar dan prajurit di barak," katanya.
Pewarta: RIza Harahap
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015