• Beranda
  • Berita
  • Minum sebelum makan terbukti bisa turunkan berat badan

Minum sebelum makan terbukti bisa turunkan berat badan

31 Agustus 2015 20:22 WIB
Minum sebelum makan terbukti bisa turunkan berat badan
ilustrasi - Warga berolahraga di kawasan Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Jakarta (ANTARA News) - Minum air sekitar 500 setengah liter, 30 menit sebelum makan terbukti dapat membantu seseorang menurunkan berat badannya, menurut sebuah studi dalam jurnal Obesity.

Untuk sampai pada temuan itu, para peneliti dari Universitas Birmingham di Inggris melibatkan 84 orang dewasa yang menderita obesitas.

Setiap partisipan kemudian melakukan konsultasi manajemen berat badan, yang di antaranya mencakup perubahan gaya hidup, pilihan diet yang lebih sehat dan olahraga.

Para peneliti lalu membagi mereka dalam dua kelompok. Satu kelompok yang terdiri dari 41 orang diminta meminum 500 ml air putih, satu setengah jam sebelum makan.

Air karbonasi, atau yang mengandung pemanis buatan tak diperbolehkan dalam hal ini.

Sementara kelompok lainnya hanya diminta berimajinasi kalau perut mereka telah kenyang, sebelum makan.

Setelah 12 minggu, partisipan yang minum air sebelum makan mengalami penurunan berat badan sekitar 1,3 kg lebih banyak dibandingkan kelompok lainnya.

Mereka yang minum air putih sebelum tiga waktu makan utama, rata-rata kehilangan 4,3 kg. Dengan kata lain, sekali meminum air sebelum salah satu makan bisa membantu menurunkan berat badan 1 kg.

"Temuan menarik ini sederhana. Hanya minum air sebelum makan di tiga waktu makan utama, dapat membantu menurunkan berat badan," kata salah satu peneliti studi, Dr. Helen Parretti.

Dia mengatakan, saat kebiasaan ini dikombinasikan dengan peningkatan aktivitas fisik dan diet makanan sehat, maka akan menghasilkan penurunan berat badan yang lebih tinggi lagi.

"Saat dikombinasikan dengan peningkatan jumlah aktivitas fisik dan melakukan diet sehat, nampaknya hal ini membantu orang menurunkan berat badannya. Tak membutuhkan banyak upaya bila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yang sibuk," tutur dia seperti dilansir WebMD.

Penerjemah:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015