• Beranda
  • Berita
  • 15 imigran Bangladesh kabur naik L-300 dari penampungan

15 imigran Bangladesh kabur naik L-300 dari penampungan

3 September 2015 04:30 WIB
15 imigran Bangladesh kabur naik L-300 dari penampungan
Ilustrasi. Pekerja menyelesaikan pembangunan taman jalan komplek Shelter rumah barak pengungsi etnis Rohingya di Desa Blang Ado, Kuta Makmur, Aceh Utara, Provinsi Aceh, Rabu (1/7). Sebanyak 400 rumah barak yang dibangun di atas lahan seluas lima haktar dengan fasilitas tempat beribadah, lapangan olah raga, sekolah, klinik, yang diperuntukkan bagi 339 pengungsi Rohingya itu mulai rampung dan akan diresmikan gubernur Aceh pada pertengahan Juli 2015 mendatang. (ANTARA FOTO/Rahmad)
Lhokseumawe (ANTARA News) - Sebanyak 15 imigran asal Bangladesh kabur dari tempat penampungan di bekas kantor Imigrasi Lhokseumawe, Desa Punteut, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh.

Petugas jaga dari Kantor Imigrasi Lhokseumaw Zaini Usman di Lhokseumawe, Rabu, mengatakan 15 warga Bangladesh tersebut kabur pada Senin (1/9) sekitar pukul 03:00 Wib melalui pintu gerbang utama gedung tersebut.

"Malam itu memang sedang hujan sehingga mereka memanfaatkan situasi tersebut untuk kabur, sampai sekarang 15 orang itu belum kembali lagi ke tempat penampungan," ujar Zaini Usman.

Saat menjelang Shalat Subuh salah seorang warga Bangladesh yang ada ditempat penampungan melaporkan hal tersebut kepada petugas, kemudian langsung dilakukan pencarian ke daerah sekitar tempat penampungan.

Ia mengatakan menurut informasi yang diperoleh dari warga setempat, kelima belas imigran Banglades tersebut naik mobil L-300 pada dini hari itu juga, namun tidak diketahui akan menuju ke mana.

Penjagaan di tempat penampungan warga Banglades tersebut sangat ketat, selain dijaga oleh aparat kepolisian, tempat tersebut juga dijaga oleh sejumlah personel TNI dari Koramil Blang Mangat.

Para imigran Banglades yang berada di tempat penampungan mulai merasa jenuh dan mereka ingin pulang ke negara asalnya, karena ingin kembali berkumpul bersama keluarga.

"Menurut pengakuan, mereka semua ingin kembali lagi ke negara asalnya karena sudah mulai jenuh dan ingin berkumpul kembali bersama anak dan istrinya dan mereka selalu berkomunikasi dengan kelurganya di Bangladesh melalui telpon seluler," tutur Zaini.

Kasus kaburnya warga Bangladesh tersebut bukan hanya sekali, pada Juli yang lalu tujuh imigran Bangladesh kabur dari tempat penampungan tersebut dan berhasil ditemukan kembali.

Pewarta: Mukhlis
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015