Rendang dan telor balado "diserbu" di Vancouver

6 September 2015 15:07 WIB
Rendang dan telor balado "diserbu" di Vancouver
ilustrasi - Festival Rendang Padang 2011 di Padang (FOTO ANTARA/Arif Pribadi)
London (ANTARA News) - Sajian nasi goreng, mie goreng, telur balado dan rendang laris diserbu pengunjung  ASEAN Festival 2015 yang berlangsung di Roundhouse Community Center Vancouver.

Perwakilan negara-negara ASEAN di Vancouver Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam tergabung dalam ASEAN Consuls General Committee in Vancouver (ACGV) menyelenggarakan joint promotion yang dikemas dalam kegiatan ASEAN Festival 2015, demikian Konsul Pensosbud KJRI Vancouver, Yudhono Irawan kepada Antara London, Sabtu.

Tidak kurang dari 1.000 pengunjung memadati area festival yang menampilkan kuliner dan handycraft serta kesenian dari masing-masing negara yang juga dihadiri para menteri, pejabat pemerintah, konsul jenderal dan staf Konsulat negara-negara sahabat, pelaku usaha, media dan masyarakat umum.

Minister of Technology, Innovation and Citizens Service Provinsi British Columbia, Amrik Virk, dan Kepala Kepolisian Vancouver, Chief Constable Adam Palmer menjadi Guest of Honor mengapresiasi inisiatif konsulat negara ASEAN dalam penyelenggaraan festival dan menyambut baik kegiatan-kegiatan seni serta budaya yang dapat memperkaya multi kulturalisme di Vancouver.

Selain kuliner khas Indonesia, pengunjung juga memborong  batik dan perhiasan dan asesoris yang ditampilkan di booth Indonesia.

Penyelenggaraan ASEAN Festival 2015 digagas dan dikoordinir KJRI Vancouver, guna meningkatkan pemahaman masyarakat setempat mengenai ASEAN dan menyambut berlakunya ASEAN Economic Community 2015.

Sebelumnya ACGV lebih banyak melakukan kegiatan yang bersifat sosial kemasyarakatan, sedangkan kegiatan yang bersifat promosi dilakukan masing-masing negara. Dengan penyelenggaraan joint promotion tersebut diharapkan publik dapat melihat potensi kerja sama yang dapat digalang dengan ASEAN sebagai satu kesatuan , tanpa menghilangkan potensi kerja sama dengan masing-masing negara secara bilateral.


Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015