Dukungan itu tercermin dari hasil tiga hari lawatan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dr. Siti Nurbaya ke Oslo Norwegia, 3 sampai 5 September 2015, seperti disampaikan Sekretaris Pertama KBRI Oslo, Hartyo Harkomoyo kepada Antara, London, Minggu.
Selama rangkaian pertemuan di Norwegia, Menteri Siti didampingi Utusan Khusus Presiden Bidang Perubahan Iklim Prof. Rachmat Witoelar, Dubes RI untuk Norwegia Yuwono A. Putranto, Dirjen Perubahan Iklim KLHK Dr. Nur Masripatin, Direktur Eropa Barat Kementerian Luar Negeri Agung Kurniadi, Kepala Biro Perencanaan KLHK Helmi Basalamah, dan Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri KLHK Sri Murniningtyas.
Menteri Siti mengatakan Norwegia sangat mengharapkan peran Indonesia, sebagai mitra strategis yang diyakini mampu membawa pengharuh besar terhadap agenda global pengurangan emisi dan perubahan iklim.
Harapan ini tercermin dalam pertemuan marathon Menteri Siti dengan Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia Tine Stundoft, State Secretary Kemlu Tone Skogen, State Secretary Kementerian Iklim dan Lingkungan Lars Andreas Lunde, wakil-wakil Parlemen Norwegia (Storting) serta sejumlah NGO internasional berbasis di Oslo.
Sebelum kembali ke Tanah Air, Menteri Siti bertemu dengan pengelola hutan dan lingkungan kota Oslo.
"Indonesia dan Norwegia akan menunjukkan kepada masyarakat internasional, bahwa kemitraan kedua negara dapat menginspirasi upaya pengurangan emisi dan perubahan iklim di tingkat global," ujar Menteri Siti merangkum pertemuan bilateralnya dengan Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia Tine Sundtoft.
Lebih lanjut, Menteri Siti menjelaskan, pihaknya akan memfokuskan kegiatan bersama dengan Norwegia yang mencakup enam prioritas, yaitu penanganan kebakaran hutan dan gambut, pemberdayaan masyarakat, resolusi konflik, penegakan dan kepatuhan hukum, Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat, dan sosialisasi.
Sampah Sumber Energi
Selain membahas mengenai kehutanan, Menteri Siti juga mendalami peluang-peluang kerja sama di bidang lingkungan hidup dan mendorong kerja sama yang memanfaatkan keunggulan inovasi Norwegia, utamanya peningkatan produktifitas hasil hutan yang berkelanjutan dan pengelolaan sampah.
Masyarakat Norwegia memiliki kesadaran yang tinggi dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan pemilahan limbah dengan teknologi maju.
"Sampahnya diolah untuk dijadikan sumber energi," jelas Menteri Siti yang merencanakan pertemuan antar ahli Norwegia-Indonesia untuk pengelolaan sampai di Tanah Air.
Kunjungan Menteri Siti ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg di Jakarta April lalu.
Dalam pertemuan itu, kedua Kepala Pemerintah menegaskan komitmen untuk melanjutkan kerja sama pengurangan emisi rumah kaca dari deforestrasi dan degradasi hutan yang dituangkan dalam Letter of Intent pada tahun 2010.
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015