"Kami siap berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalbar dalam menyukseskan Karnaval Khatulistiwa pada tahun-tahun mendatang," kata Wakil Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Selasa.
Edi menjelaskan, kegiatan budaya dengan tema Karnaval Khatulistiwa yang baru selesai digelar akhir Agustus 2015, berjalan dengan sukses lancar, sehingga Pemkot dan Pemprov Kalbar akan terus menggelar kegiatan itu untuk memajukan iklim wisata di Kalbar.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya menyatakan kegiatan Karnaval Khatulistiwa yang dilaksanakan sebagai puncak peringatan HUT ke-70 RI di Kota Pontianak masuk dalam rekor dunia sebagai festival laut dan darat.
"Kita sangat bangga, karena dengan waktu yang singkat, hanya dua minggu, namun bisa menyelenggarakan kegiatan sebesar dan sukses itu. Bahkan yang lebih membanggakan kegiatan Karnaval Khatulistiwa ini masuk dalam rekor dunia," katanya.
Dia menjelaskan, awalnya kegiatan itu sudah mendapat penghargaan dari Musim Rekor Indonesia. Namun saat penyerahan penghargaan itu beberapa waktu lalu, Ketua MURI Jaya Suprana mengatakan bahwa penghargaan MURI tersebut dibatalkan karena juga mendapatkan penghargaan dari Musium Rekor Dunia.
Christiandy menambahkan, pendiri Museum Rekor Indonesia Jaya Suprana hadir langsung untuk menyerahkan penghargaan kepada Mensesneg Pratikno, dimana Karnaval Khatulistiwa sendiri berhasil menyabet gelar rekor MURI sebagai Karnaval Khatulistiwa Terakbar dengan menampilkan 293 kendaraan hias, 251 kapal hias, serta dimeriahkan oleh 5.896 peserta yang tampil dan menyajikan atraksi memukau selama karnaval berlangsung.
"Penghargaan itu didapat karena kegiatan Karnaval Khatulistiwa dianggap sebagai festival paling meriah, bahkan lebih meriah dari karnaval yang dilaksanakan di Brazil, dilihat dari adanya karnaval darat dan laut dan juga mendapat antusias yang besar dari masyarakat, karena pada saat kegiatan, dilihat dari dokumentasi yang ada dihadiri oleh puluhan ribu masyarakat. Makanya Karnaval Khatulistiwa mendapat penghargaan itu," tuturnya.
Pewarta: Andilala
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015