"Bahan alami lebih aman ketimbang parafin," kata pemilik lilin aroma Aanandha, Chindera Soewandy saat ditemui di jumpa pers peluncuran produk tersebut di Jakarta, Selasa.
Lilin aroma dengan bahan alami umumnya terbuat dari kedelai, kelapa sawit dan beeswax, lilin yang berasal lebah.
Ia menilai lilin yang berasal dari minyak kelapa sawit paling tepat digunakan sebagai bahan pembuat lilin aroma karena dapat mengikat wewangian.
"Tentu, aroma akan lebih tercium," kata Chindera.
Perhatikan juga sumbu lilin, yang umumnya terbuat dari katun dan berwarna putih.
Ada sumbu yang dicampur dengan bahan metal, seperti timah. Tandanya, terdapat kawat tipis di sumbu lilin.
Aroma lilin pun tergantung pada selera orang yang ingin menghirupnya.
Menurut dia wewangian bunga, buah dan yang manis cukup mewakili peminat lilin aroma di sini.
Selain untuk dibakar, lilin aroma dengan bentuk yang unik pun memiliki fungsi dekoratif.
Misalnya, lilin dapat diletakkan di dekat vas bunga sebagai pemanis ruangan.
Chindera dan saudarinya Indah Soewandy membuat lilin aroma Aanandha bermotif songkep Palembang karena mereka sendiri menyukai wewangian dari lilin.
Lilin berukuran 7,5 x 7,5 centimeter ini dijual seharga Rp 349.000 dan Rp 369.000 dengan pilihan aroma french-berry hill, vanilla parc de Sceaux, lavender du Provence, pink jardin, matcha grove dan coconut bay.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015