"Perempuan di rumah tangga merupakan manajer keuangan, akan tetapi kesadaran kaum perempuan untuk melakukan investasi masih sangat rendah terutama pada produk-produk perbankan," ujar Idham usai acara pendidikan aset bagi perempuan yang diselenggarakan bekerja sama dnegan Kongres Wanita Indonesia (Kowani) di Jakarta, Rabu.
Sebagian besar kaum perempuan, lanjut dia, masih melakukan investasi dalam bentuk konvensional seperti tabungan ataupun emas. Pengetahuan perempuan mengenai investasi dalam bentuk reksadana maupun saham yang masih sangat minim.
"Pada prinsipnya semua investasi bagus, namun ada kelebihan dan kekurangannya. Oleh karenanya perlu diberikan edukasi kepada kaum perempuan, karena perempuan memiliki tanggung jawab besar dalam mengatur keuangan keluarga," kata Idham.
Ketua Umum Kowani, Giwo Rubianto Wiyogo, mengatakan banyak perempuan di Tanah Air yang belum mengerti mengenai investasi dan perlu adanya edukasi bagi perempuan.
"Terutama perempuan pada golongan menengah ke atas yang berinvestasi, akan tetapi karena kurangnya pengetahuan jadi kebablasan akibat investasi bodong," kata Giwo.
Investasi bagi perempuan sangat penting karena bentuk persiapan perempuan dalam menghadapi kondisi pada masa yang akan datang.
"Investasi harus dilakukan sedini mungkin," cetus Giwo.
Investasi bisa dimulai dengan terlebih dahulu mengubah pola hidup menjadi hemat dan ramah lingkungan contohnya dengan mengubah pemakaian lampu pijar dengan lampu hemat energi, memaksimalkan baju yang dicuci di mesin cuci, mencopot kabel jika tidak digunakan, selalu membawa botol minuman saat ke luar rumah, dan lainnya.
"Dana yang dihemat tersebut bisa digunakan untuk investasi," tukas Mantan Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) itu.
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015