BPBD: 113 titik api terpantau di Kalbar

10 September 2015 17:01 WIB
BPBD: 113 titik api terpantau di Kalbar
Sejumlah pelajar sekolah dasar menggunakan masker saat melintasi di Jalan Ahmad Yani, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (10/9). Dinas Pendidikan Kota Pontianak hanya meliburkan pelajar Sekolah Dasar, Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mulai Kamis (10/9) hingga Sabtu (12/9). (ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang)
Pontianak (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat menyatakan satelit memantau terdapat 113 titik api yang tersebar di provinsi tersebut.

"Titik api terbanyak terpantau di Kabupaten Ketapang 76 titik api, disusul Kapuas Hulu 11 titik api, Sintang 10 titik api, Kapuas Hulu dan Mempawah masing-masing lima titik api, dan Melawi serta Kubu Raya masing-masing tiga titik api," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kalbar, Busman Donald Hutahaean di Pontianak, Kamis.

Satelit Modis juga memantau titik api di wilayah Kalimantan lainnya, yakni di Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 469 titik api, Kalimantan Timur 231 titik, Kalimantan Selatan 152 titik, dan Kalimantan Utara sebanyak 11 titik api.

"Status Kalbar saat ini masih siaga bencana asap, belum mengarah pada status lainnya, seperti darurat asap. Meskipun Pemerintah Kota Pontianak telah meliburkan aktivitas belajar mulai dari tingkat TK hingga SMP/sederajat sebagai dampak dari semakin tebalnya kabut asap," ujarnya.

Sementara itu, Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak, Pratikno mengatakan kondisi Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kota Pontianak dan sekitarnya, Kamis, sudah masuk kategori sangat berbahaya.

"Kondisi ini sangat berbahaya bagi anak-anak yang usia sekolah dasar ke bawah, dan untuk orang dewasa juga tidak disarankan melakukan aktivitas di luar ruangan. Kalaupun terpaksa keluar sebaiknya menggunakan masker," katanya.

Kondisi ISPU di Kalbar, hasil pemantauan pukul 10.00 WIB menunjukkan angka mencapai 722 PM ke atas yang masuk dalam kategori sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.

Pewarta: Andilala
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015