Delapan seniman yang terpilih berkolaborasi mempelajari kesenian masing-masing yang dituangkan dalam presentasi bernama Jagongan Wagen.
"Semua seni punya esensi yang sama, dalam kesenian semua menjadi satu," ujar Direktur Eksekutif Yayasan Bagong Kussudiardja Jeannie Park di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Kamis.
Delapan seniman yang terdiri dari disiplin berbeda seperti seni tari, seni rupa, seni teater dan seni musik menjalani program selama enam bulan di PBSK.
"Saya ketemu teman-teman selain dari musik, seni rupa, tari dan teater. Kami berproses bersama di ruang seni rupa, semuanya dipelajari," kata Gendra Wisnu Buana yang mendalami musik perkusi.
Sebagai contoh praktik lapangan, para seniman itu tampil dalam Jagongan Wagen yang merupakan bentuk presentasi seni pertunjukan pada masyarakat luas. Jagongan Wagen diadakan setiap bulan di PSBK dan merupakan hasil tukar pikiran antara seniman dan para kurator.
Dalam Jagongan Wagen yang ditampilkan di Galeri Indonesia Kaya, pertama kalinya di luar PBSK, para seniman memperlihatkan kolaborasi seni yang digarap dalam pertunjukan berdurasi sekitar satu jam.
Aktivitas sehari-hari di padepokan yang diasosikan seperti pesantren menjadi inspirasi dari para seniman, mulai dari kegiatan bersih-bersih hingga makan bersama.
Program Seniman Pasca Terampil akan berlanjut pada 2 November 2015. Setiap seniman dapat mendaftarkan diri dengan persyaratan memiliki lima tahun pengalaman kesenian, berusia antara 25-35 tahun, bersedia tinggal di Jogjakarta selama 10 bulan untuk menjalani kegiatan padat di padepokan serta memiliki kemauan belajar.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015