Kematian terbaru itu terjadi dalam beberapa pekan terakhir, saat kontak senjata oleh kedua belah pihak meningkat di perbatasan yang dijaga ketat militer.
Polisi mengatakan pertempuran pecah pada Kamis (10/9) malam setelah militer menerima petunjuk bahwa milisi berada di Desa Laribal, sekitar 70 kilometer barat laut dari kota utama Srinagar.
"Dua teroris tewas dan kami kehilangan dua tentara dalam baku tembak dengan mereka," kata Wakil Inspektur Jenderal Polisi setempat Gharib Das kepada kantor berita AFP.
India secara teratur menuduh Pakistan mempersenjatai dan memberikan pelatihan kepada pemberontak untuk menyusup ke daerah yang dianggap sebagai wilayahnya.
Islamabad membantah tuduhan tersebut, menyatakan bahwa hanya memberikan dukungan diplomatik dan moral pada perjuangan Kashmir untuk menentukan nasibnya sendiri.
Berita tentang kematian terbaru itu muncul saat pejabat paramiliter Pakistan bertemu Menteri Dalam Negeri India Rajnath Singh di New Delhi untuk membahas keamanan di perbatasan.
Kashmir telah terbagi antara dua negara tetangga bersenjata nuklir itu sejak akhir pemerintahan kolonial Inggris pada 1947. Keduanya mengklaim wilayah Himalaya itu secara keseluruhan.
Wilayah yang disengketakan telah menjadi sumber ketegangan terus-menerus antara dua negara tetangga di Asia Selatan yang telah berjuang dalam dua perang untuk mengendalikan Kashmir.
Beberapa kelompok pemberontak juga telah berjuang melawan ratusan ribu pasukan India yang dikerahkan di wilayah tersebut untuk memperoleh kemerdekaan atau bergabung dengan Pakistan dalam konflik yang telah menewaskan puluhan ribu jiwa tersebut, sebagian besar warga sipil.
Kekerasan telah menurun di wilayah tersebut sejak 10 tahun terakhir.
Namun konflik bersenjata antara pemberontak dan pasukan telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir dan minggu lalu empat orang yang dicurigai sebagai pemberontak dan seorang tentara tewas dalam pertempuran panjang pada malam hari, demikian seperti dilansir kantor berita AFP. (Uu.B020)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015